SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo menyemprotkan cairan disinfektan pada armada angkutan umum di halaman kantor Dishub Solo, Selasa (17/3/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO – Seluruh angkutan umum serta halte bus termasuk BST di Kota Solo disemport cairan disinfektan oleh petugas Dinas Perhubungan, Selasa (17/3/2020). Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran wabah setelah Solo ditetapkan berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB), Jumat (13/3/2020).

Kepala Dishub Kota Solo, Hari Prihatno, mengatakan penyemproran bus BST harus dilakukan untuk menyikapi status KLB corona. Ia menjelaskan bus BST merupakan sarana angkutan massal, sehingga penumpang yakin dengan kebersihannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

1 Pasien Positif Corona Jateng Meninggal Selasa Subuh di Semarang

Menurutnya, sasaran penyemprotan yakni sebanyak 50-an bus BST, 121 angkutan feeder, seluruh halte, dan sub-terminal. Sampai saat ini tidak ada rencana menghentikan layanan transportasi umum di Kota Solo termasuk BST.

Meski demikian, dia tak menampik status Solo KLB Corona membuat bus BST sepi penumpang. Tetapi dia memastikan hal itu tidak akan membuat pelayanan transportasi umum berhenti.

“Meskipun banyak yang kosong pelayanan harus tetap berjalan. Tidak ada wacana untuk pengurangan bus atau bahkan menghentikan operasional,” terang dia di sela sterilisasi bus BST di Kantor Dishub Solo, Selasa (17/3/2020).

Paranormal Wirang Birawa Ramalkan Virus Corona Berakhir April 2020

Hari Prihatno menambahkan, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo tidak ingin kota terlihat seram. Itulah sebabnya dia mendorong pelayanan transportasi, khususnya BST di Solo tetap beroperasi.

“Jangan sampai Solo terkesan seram, itu tidak diinginkan oleh Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo. Tetap beraktivitas seperti biasa saja namun selalu berhati-hati,” ujarnya kepada Solopos.com.

Wabah Corona, Piala Eropa 2020 Diundur?

Penumpang Turun Drastis

Sementara itu, Direktur PT. BST, Sri Sadadmojo, mengatakan sebanyak 45 bus BST beroperasi seperti biasa di Solo hingga saat ini. Ia menjelaskan penumpang BST turun drastis akibat pelajar yang diliburkan.

“Berkurang sampai 70 persen jelas membuat kami rugi. Karena bukan subsidi, kami bergantung pada penumpang. Tetapi ini pelayanan jadi kami harus tetap berjalan. Sempat beredar kabar kalau bus BST akan diliburkan, tetapi tidak bus BST tetap berjalan seperti biasa,” terang Sri Sadadmojo.

4 Pasien Positif Corona Jateng Dirawat, 2 di Solo

Saat ini pengelola masih melihat perkembangan kondisi terkait sepinya penumpang BST di Solo sebagai tindak lanjut. Ia berharap melalui penyemprotan disinfektan di seluruh angkutan BST dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat.

“Para petugas kami juga rutin menggunakan antiseptik, saya sudah mencoba mencari hand sanitizer untuk diletakkan di dalam bus, tetapi saya belum memperolehnya,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya