SOLOPOS.COM - Trainning ESQ (ilustrasi)

Training ESQ (ilustrasi)

WONOGIRI—Maraknya tindakan asusila di Wonogiri yang melibatkan sejumlah kalangan pelajar membuat  sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) Wonogiri tergugah hati memperbaiki moral generasi setempat. Sejumlah LSM mengusulkan untuk menambah pendidikan moral dan terapi emosional spritual quetient (ESQ) untuk mencegah terjadinya pencabulan-pencabulan berikutnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

LSM Cahaya Hati Rakyat, Supardi, saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Jumat (2/11/2012), mengusulkan perlu tambahan pendidikan moral dan terapi ESQ bagi kalangan pelajar untuk mencegah tindak asusila berikutnya. Pardi mengatakan saat ini dirinya baru akan menjalin komunikasi dengan stake holder Dinas Pendidikan Wonogiri untuk  menambah pendidikan moral di sekolah dan terapi ESQ.

“Ini harus segera dilakukan sebelum bertambah tindakan asusila berikutnya, pelajar Wonogiri sangat spesial dibandingkan pelajar di kabupaten lain, untuk itu saya berharap semua pihak bersama-sama menuntaskan masalah ini,” ujarnya.

LSM Masyarakat Wonogiri Peduli Perempuan dan Anak (MWPPA), Siti Muslimah saat dihubungi  Jumat, mengatakan sekolah, orang tua, tokoh agama, pihak berwajib dan dinas sosial terkait harus bekerja sama mencegah maraknya tindakan asusila akhir-akhir ini yang melibatkan kalangan pelajar.

“Ini benar-benar ledakan, baru kali ini kasus asusila Wonogiri sebanyak ini,” ujarnya.

Dia mengatakan dengan penambahan pendidikan moral dan ESQ dirinya yakin bisa mencegah tindakan asusila tersebut. Siti menambahkan penambahan pendidikan moral  sasarannya  wajib bagi kalangan pelajar SD, SMP dan SMA. Selain itu dibutuhkan peran aktif yang lebih maksimal  bagi guru bimbingan konseling (BK) di sekolah.

Kepala Disdik Wonogiri, Siswanto, saat dihubungi Jumat, mengatakan dirinya sangat mendukung usulan tersebut dan beberapa kasus yang terjadi belakangan ini sudah menjadi shock terapy dan pelajaran bagi instansi pendidikan untuk berbenah lebih baik.

“Pada dasarnya saya mendukung dan sangat setuju terkait tambahan jam pendidikan moral tersebut,” ujarnya. Siswanto mengatakan saat ini akan segera  mengkaji kerangka teknisnya untuk usulan tersebut dan kemungkinan penambahan pendidikan moral itu digabungkan saat tambahan jam muatan lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya