SOLOPOS.COM - Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia APG XII Kamboja Andi Herman saat dijumpai wartawan, Senin (29/5/2023). (Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO – Kontingen Indonesia menargetkan juara umum dalam ajang ASEAN Para Games (APG) XII Kamboja 202 pada 3 Juni 2023 hingga 9 Juni 2023. Kemenangan akan membawa membuat Indonesia mencatatkan sejarah yakni hattrick 3 berturut-turut menjadi juara APG.

Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia APG XII Kamboja Andi Herman saat dijumpai wartawan, Senin (29/5/2023) mengungkapkan Indonesia menargetkan 121 medali emas, 92 medali perak, dan 84 medali perunggu. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding saat APG XII Indonesia di Solo pada Agustus lalu.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

“Dulu perolehan kami 104 sekarang kami 121 targetka. medali emas. Ada optimistis lebih tinggi karena kami ingin mencetak sejarah baru menjadi hattrick juara umum,” kata Andi.

Terkait kesiapan atlet, Andi menyebut k secara keseluruhan. Kontingen Indonesia akan menuju Kamboja pada Selasa (30/5/2023) malam dari Bandara Adi Sumarmo langsung menuju Kamboja.

Indonesia menerjunkan sebanyak 268 atlet dari 12 cabang olahraga (cabor). Mereka telah bersiap sejak selesainya penyelenggaraan APG XII di Solo. Para atlet setelah ajang tersebut langsung melakukan pemusatan latihan.

“Kesiapan atlet kita sudah sangat baik. Fisik dan mental kami dampingi dengan tim pendukung psikolog, dokter, dan sebagainya,” kata dia.

Andi mengatakan, seluruh cabor yang ada ditargetkan untuk meraih emas. Namun, ia meyakini cabor seperti renang, atletik, dan catur adalah lumbung medali emas. Hal itu berdasarkan pada hasil latihan.

“Kami bisa ukur kekuatan lawan sampai di mana. Sehingga kami punya optimistis untuk juara umum,” kata dia.

Hal senada diungkapkan Pelatih Tim Sepak Bola CP Indonesia Anshar Ahmad. Raihan medali perak pada APG XI belum membuatnya puas.

“Ada perubahan dari pemain kami. Kami yakin akan meraih emas,” kata dia.

Kondisi tim tahun ini dinilai Anshar jauh lebih baik daripada saat APG XI Solo. Metode pelatihan memisahkan pelatih fisik dan teknik pastinya mendongkrak performa atlet.

“Materi ada perubahan ada 3 pemain dicoret 3 pemain masuk. Lawan paling berat tetap Thailand,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya