SOLOPOS.COM - Pereli dari C-Trax beraksi di Kali Dengkeng, Plosowangi, Cawas yang mengering, Jumat (20/9/2013) sore. Aksi nekat komunitas pencinta motor trail dari Cawas itu menjadi tontonan gratis warga setempat. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

 Pereli dari C-Trax beraksi di Kali Dengkeng, Plosowangi, Cawas yang mengering, Jumat (20/9/2013) sore. Aksi nekat komunitas pencinta motor trail dari Cawas itu menjadi tontonan gratis warga setempat. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)


Pereli dari C-Trax beraksi di Kali Dengkeng, Plosowangi, Cawas yang mengering, Jumat (20/9/2013) sore. Aksi nekat komunitas pencinta motor trail dari Cawas itu menjadi tontonan gratis warga setempat. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Ratusan orang tampak berkerumun di sekitar talut Kali Dengkeng yang ada di Tukuman, Desa Plosowangi, Kecamatan Cawas, Klaten, Jumat (20/9/2013) sore.  Bahkan, puluhan pengendara motor yang melintas di jembatan  Kali Dengkeng pun ikut berhenti. Mereka penasaran pada apa yang ada di dasar Kali Dengkeng yang tengah kering.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Sementara, di dasar kali tersebut terdengar  suara puluhan sepeda motor yang menderu. Keringnya Kali Dengkeng dimanfaatkan oleh C-Trax (Cawas Trail Adventure), sebuah komunitas pencinta motor trail dari Cawas. Masyarakat benar-benar dibuat kagum dengan aksi kreatif para pecinta motor trail tersebut.

Biasanya Kali Dengkeng nyaris banjir saat musim penghujan dan kering saat musim kemarau. Namun di musim kemarau ini Kali Dengkeng benar-benar banjir. Bukan banjir karena air namun motor trail yang memenuhi Kali Dengkeng sejak pukul 15.00 WIB.

Nge-trail di Kali Dengkeng semakin seru saat komunitas tersebut membuat lintasan menyerupai sirkuit yang sebenarnya. Mereka mengenakan peralatan  sesuai  standar.  Para pereli itu juga tampak berkendara di antara tumpukan sampah di sungai tersebut.

Koordinator Humas, C-Trax, Margono, mengatakan nge-trail di dasar Kali Dengkeng tersebut baru kali pertama. Pihaknya sengaja memanfaatkan lahan yang kosong yang ada di Kali Dengeng yang sudah mengering. Sebab, selama ini di Cawas memang belum ada sirkuis khusus bagi motor trail.

“Di Cawas belum punya sirkuit, makanya kami gunakan Kali Dengkeng yang mengering sebagai sirkuit. Biasanya, kami latihan di Jombor, Bayat dan Gunung Gajah,” kata Margono kepada wartawan di lokasi, Jumat.

Selain untuk menyalurkan hobi, sambungnya, olahraga ekstrem tersebut juga bisa menjadi hiburan gratis untuk masyarakat. Rencananya, latihan nge-trail rutin digelar setiap Jumat sore. Latihan digelar sepanjang Kali Dengkeng belum terisi air.  Sementara, salah satu warga Cawas, Qhoiruddin, 26, mengaku terkesan dengan aksi nekat para pencinta motor trail tersebut. “Nekat sekali mereka nge-trail di Kali Dengkeng, tapi idenya benar-benar kreatif dan sangat menghibur,” jelasnya kepada Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya