SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

KULONPROGO—Menjelang penentuan akhir lokasi calon bandara baru DIY pada pertengahan tahun ini, aksi para makelar tanah semakin masif bergerilya di wilayah Temon, Kulonprogo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mereka bahwan mencatut nama mantan pembesar untuk merayu warga agar menjual tanahnya.

Kepala Desa (Kades) Jangkaran, Karis menginformasikan, belakangan ini para makelar tanah makin aktif bergerilya untuk membeli tanah milik warga dengan iming-iming harga tinggi. “Betul belakangan ini makin banyak yang datang untuk mencari tanah,” ujarnya kepada Harian Jogja, belum lama ini.

Menurut dia, sebelumnya, pernah ada orang yang mengaku berasal dari Jakarta dan merupakan utusan dari mantan Jenderal Polisi, Sanusi, dan menawarkan pembelian tanah kepada warga sekitar.

“Dia datang membawa nama Jenderal Sanusi. Padahal setahu saya jenderal yang bernama itu sudah almarhum. Selain itu juga ada lagi yang datang membawa nama jenderal militer. Pokoknya macam-macam,” ujarnya.

Namun, berbagai tawaran itu ditolak oleh Pemdes setempat karena menurut Karis, belum ada kepastian di mana lokasi pembangunan bandara.

Pekan lalu, anggota Komisi V DPR RI, Gandung Pardiman saat disinggung rencana pembangunan bandara di Kulonprogo mengatakan, lancar tidaknya rencana pembangunan bandara di Kulonprogo tergantung pada harga tanah. Kalau tanahnya tak ada kejelasan hukum dan harga tak sesuai dengan harga kepatutan, maka bukan tidak mungkin pemerintah akan membatalkan pembangunan bandara yang rencananya akan dibangun di Kulonprogo. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya