SOLOPOS.COM - Bupati Kudus H.M. Hartopo (Istimewa)

Solopos.com, KUDUS -- Nama Bupati Kudus, Hartopo, dicatut oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk menipu tiga pondok pesantren di daerah Kudus.

Mengutip Antara, Sabtu (22/5/2021), selama beberapa bulan terakhir ada tiga kasus penipuan mencatut nama Bupati dengan sasaran ponpes di Kudus.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sebaiknya jangan terlalu percaya atau mudah percaya. Silakan pihak yang merasa butuh kepastian terkait hal tersebut untuk menghubungi saya langsung," kata Bupati Kudus Hartopo di Kudus.

Baca Juga : KPPBC Kudus Bongkar Distribusi Rokok Ilegal dengan Truk Mebel

Bupati tidak mungkin meminta rekening tabungan secara langsung dan memberikan bantuan secara langsung karena ada prosedur yang harus dilaksanakan.

Masyarakat harus paham pemberian bantuan untuk pondok pesantren selama ini ditangani Bagian Kesra Setda Kudus. Sebelumnya harus ada proposal pengajuan untuk mendapatkan bantuan sehingga tidak mungkin langsung dicairkan tanpa prosedur. "Beruntung tidak ada yang sampai mengalami kerugian, sehingga untuk sementara belum perlu dilaporkan ke pihak berwajib," ujarnya.

Informasi dari berbagai sumber, oknum tak bertanggung jawab dalam menjalankan aksi penipuannya dengan cara memberikan bukti transfer uang fiktif senilai Rp22,5 juta kepada pimpinan pondok pesantren yang jadi sasaran penipuan.

Baca Juga : Saksi Bisu Kejayaan Raja Kretek Kudus Ini Masih Berdiri Kokoh

Sebelum melancarkan aksinya, pelaku memperkenalkan diri sebagai Bupati Hartopo. Penipu meminta data-data rekening pondok pesantren dengan alasan untuk diajukan bantuan. Kemudian mendapatkan bukti transfer palsu lengkap dengan permintaan pembagian bantuan.

Dari nominal tersebut diminta untuk mentransferkan uang senilai Rp6 juta kepada Yayasan Assalaam yang diduga merupakan yayasan fiktif milik pelaku penipuan. Dalam percakapan via Whatsapp disebutkan uang tersebut dibagi untuk madrasah ibtidaiyah senilai Rp10 juta.

Sedangkan untuk anak yatim sekitar tempat tinggal ustaz Rp6 juta, untuk Yayasan Assalaam Rp6 juta, dan sisanya untuk ustaz. Penipu juga menyertakan nomor rekening Yayasan Assalaam yang diduga milik pelaku sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya