SOLOPOS.COM - Ilustrasi memancing di WGM Wonogiri (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI -- Para penghobi mancing kini bisa kembali “nyebur” ke area pemancingan di seputar Waduk Gajah Mungkur atau WGM Wonogiri.

Sejumlah desa yang wilayahnya masuk kawasan WGN Wonogiri sudah membuka area pemancingan di waduk. Sebelumnya Pemerintah Desa (Pemdes) Sendang, Kecamatan Wonogiri sudah mengawali dengan membuka area pemancingan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Selain Sendang, seperti tiga desa di Kecamatan Nguntoronadi juga sudah membuka area pemancing WGM. Tiga desa tersebut adalah Pondoksari, Gebang, dan Wonoharjo.

Mengenal Rebel Food, Layanan Food on Demand dari India yang Digandeng Gojek

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara, Desa Tegalharjo, Kecamatan Eromoko berencana membuka area pemancingan karena kewalahan menertibkan pemancing.

Pantauan Solopos.com di area pemancingan WGM Pondoksari dan Gebang, Sabtu (13/6/2020), pemancing memadati spot-spot mancing yang mayoritas di area tepi WGM.

Ada pemancing yang memilih spot tengah perairan menggunakan perahu, tetapi tak banyak. Di beberapa jalur menuju area pemancingan terdapat lahan parkir yang dijaga pemuda.

Pesawat Tempur TNI AU Jatuh di Permukiman Warga Kampar Riau

Bahkan, di Gebang terdapat papan petunjuk yang mengarahkan ke tempat parkir bagi para pemancing.

Kades Pondoksari, Gunawan, kepada Solopos.com, Minggu (14/6/2020), menginformasikan pemerintah desanya, Gebang, dan Wonoharjo sepakat membuka area pemancingan untuk umum sejak awal Juni 2020.

Sebelumnya area pemancingan di sekitar WGM itu sempat ditutup sejak Wonogiri terpapar virus corona (Covid-19), Maret 2020. Kesepakatan itu diambil sebagai langkah awal kenormalan baru.

10 Berita Terpopuler: Kasus Baru Covid-19 di Sragen

Terlebih, warga luar desa nekat memancing meski saat itu area pemancingan belum dibuka.

Ketiga pemerintah desa (pemdes) sepakat membuka akses area pemancingan secara bersama-sama agar pemancing tersebar. Dengan demikian, tidak ada kerumunan orang di salah satu desa saja.

“Kami mengimbau pemancing langsung menuju ke area pemancingan. Jangan berhenti di warung-warung supaya tidak terjadi kerumunan,” kata Gunawan.

Solopos Hari Ini: Daerah Dilarang Buka Sekolah

Banyak Pemancing Jadi Peluang Usaha

Menurut dia, banyaknya pemancing di desa setiap hari merupakan potensi yang bisa dijadikan peluang usaha. Momentum tersebut dimanfaatkan karang taruna untuk membuka jasa pengelolaan parkir atas izin pemdes.

Dari sejumlah area pemancingan yang sering dipadati pemancing, karang taruna mengelola satu lokasi, yakni di Ngasemlegi. Pemuda menetapkan tarif parkir Rp5.000/unit motor.

Ke depan pemuda juga akan menjual nasi bungkus dan minuman. Hal itu untuk memudahkan pemancing membeli kebutuhan konsumsi.

Cerita Pedagang Kerupuk Klaten Kumpulkan Rp10.000 per Hari Untuk Berangkat Haji

“Kami memulai usaha ini mengikuti Gebang yang sudah dulu mulai. Hasilnya dibagi untuk karang taruna dan desa,” imbuh Gunawan.

Terpisah, Kades Tegalharjo, Heny Listyaningsih, menyampaikan pihaknya berencana membuka area pemancingan. Dia mengakui sejak beberapa pekan terakhir para pemancing memadati area pemancingan di Tegalharjo, meski akses menuju area pemancingan masih ditutup portal.

Tak Awasi Protokol Covid-19, Petugas Pasar di Karanganyar Bisa Didepak

Tim sukarelawan penanganan Covid-19 desa kewalahan menertibkan mereka. Rencana tersebut sedang dikoordinasikan dengan Babinkamtibmas dan Babinsa.



“Kalau sudah dibuka nanti karang taruna akan mengelola parkirnya. Ada tiga lokasi parkir yang akan dikelola, meliputi timur Dusun Bolakrejo, dekat permakaman, dan utara Dusun Tegalrejo,” ulas Heny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya