SOLOPOS.COM - Gudang Bulog di Banyuwangi masih menyimpan beras impor dari Vietnam sebanyak 3.000 ton. (detik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Rencana pemerintah Indonesia impor satu ton beras menuai kontroversi. Padahal, hal ini bukanlah sesuatu yang baru di Indonesia.

Berdasarkan catatan sejarah, impor beras terjadi kali pertama pada era pemerintahan kolonial Belanda sekitar tahun 1910. Kala itu Indonesia mengalami paceklik yang membuat pemerintah Belanda mengimpor beras dari Burma, India, dan China.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip dari Detik.com, Minggu (28/3/2021), beras tersebut dikirim melalui jalur laut ke Surabaya dan diangkut dengan kereta api ke wilayah yang dilanda paceklik.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Jasad Pelaku Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar Gandeng dengan Motor

Naha, keputusan impor beras ke Indonesia justru menyebabkan malapetaka. Kala itu Burma sedang dilanda wabah pes. Beras yang diimpor didapati banyak tikus mati dan kutu di dalamnya.

Selanjutnya Indonesia sempat melakukan impor beras pada era Orde Baru sekitar tahun 1969. Pada 1980 Indonesia tercatat mengimpor sebesar 2,02 juta ton beras dari luar negeri.

Sampai akhirnya pada 1985 dan 1986 impor beras dalam negeri tercatat nihil. Pada tahun sebelumnya yakni 1984 Indonesia mencapai swasembada pangan.

Baca juga: Petani Panen Raya, Kementan Ungkap Peluang Ekspor Beras ke Sejumlah Negara Ini

Pertanyaan yang sering kali mengemuka adalah mengapa Indonesia harus impor beras jika disebut sebagai negara agraris?

Seperti diketahui, Indonesia disebut sebagai negara agraris karena memiliki lahan pertanian yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Namun, ternyata hal itu tidak bisa membuat negara ini berhenti mengimpor beras.

Berdasarkan data BPS dari 2000 hingga 2019 tercatat bahwa Indonesia selalu impor beras. Dalam rentang waktu tersebut, pemerintah paling banyak mengimpor beras pada tahun 2018 yakni hingga mencapai 2.253.824,5 ton atau setara US$ 1,03 miliar.

Beras sebanyak itu diimpor dari sekitar tujuh negara yakni Vietnam, Thailand, China, India, Pakistan, Myanmar, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya