SOLOPOS.COM - Sebuah grafik yang menjelaskan lebih dari separuh Pulau Jawa masih berupa lautan pada 2,4 juta tahun lalu tersaji dalam buku tentang Museum Sangiran karya Puja Aprianto dan Muhammad Mujibur Rohman.

Solopos.com, SOLO — Lapisan tanah di Situs Sangiran di kawasan Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, memberi gambaran tentang evolusi lingkungan purba yang terjadi selama lebih dari dua juta tahun tanpa terputus.

Erupsi Gunung Lawu purba disebut peneliti geologi telah mengubah lingkungan laut dalam menjadi lingkungan rawa di Situs Sangiran.Kisah panjang mengenai evolusi manusia tidak bisa dilepaskan dari eksistensi bentang lahan perbukitan tandus di perbatasan Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar ini. Bentang lahan itu adalah Situs Sangiran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harry Widianto dan Truman Simanjuntak dalam buku berjudul Sangiran Menjawab Dunia mengemukakan Situs Sangiran telah menorehkan cerita panjang tentang evolusi manusia sejak 1,5 juta tahun lalu. Selengkapnya di Penelitian Geologi Ungkap Kedahsyatan Letusan Gunung Lawu Purba.

Pemindahan pedagang kali lima (PKL) Malioboro, Kota Jogja, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta akan berlangsung dalam waktu dekat. Sisi-sisi ruas jalan utama Malioboro akan bersih dari PKL. Pemerintah Kota Jogja masih memastikan kesiapan lokasi untuk memindahkan para PKL.

Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi mengatakan Pemerintah Kota Jogja dan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih terus berkoordinasi. Kebijakan pemindahan PKL Malionoro merupakan keputusan dua pemerintah daerah ini.

Wisatawan lokal menyebut Malioboro adalah wisata paket lengkap. Eksistensi PKL di Malioboro adalah bagian dari paket lengkap itu. Tanpa PKL, Malioboro tentu menjadi berbeda. Bagi Pemerintah Kota Jogja dan Pemerintah Provinsi DIY, pemindahan PKL Malioboro ke lokasi baru adalah ikhtiar memuliakan kawasan jantung Kota Jogja itu. Duduk perkaranya di Ketika Malioboro Tanpa PKL.

Lewat semangat berbagi sejumlah pedagang memberi solusi atas masalah kerawanan pangan akibat menurunnya daya beli masyarakat setelah dihantam pandemi Covid-19. Semangat berbagai itu terwujud di tengah hiruk-pikuk pengunjung di Warung Berkah yang diinisiasi warga Kampung Taman Asri, Kelurahan Kroyo, Karangmalang, Kabupaten Sragen.

Para pembeli hilir mudik di warung yang menyajikan menu masakan Jawa itu. Banyak yang menyumbang lagu dan berjoget bersama satu komunitas dengan iringan organ tunggal. Setelah kenyang, mereka  memasukkan uang seikhlasnya di kotak plastik transparan yang disediakan di pintu gerbang masuk warung. Kisah selengkapnya ada di Lewat Semangat Berbagi, Para Pedagang Beri Solusi Masalah Rawan Pangan.

Konten premium di kanal Espos Plus disajikan dengan kredo jurnalisme berkedalaman. Sudut pandang tajam, pembahasan komprehensif, dan data yang cukup memberikan bekal untuk memahami duduk perkara suatu fenomena atau kejadian. Konten premium ini juga menyajikan perspektif yang memperkaya wawasan. Silakan mengakses dan menikmati di kanal Espos Plus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya