SOLOPOS.COM - Pengendara melintas di jalan menuju Museum Purba Klaster Dayu, Gondangrejo, Karanganyar Jumat (20/11/2020). (Solopos.com/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu di Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, akan buka perdana pada Sabtu (10/4/2021) mendatang.

Kepastian pembukaan kembali museum yang sering disebut Museum Dayu itu didapatkan setelah Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Karanganyar mengikuti rapat koordinasi dengan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran pada Selasa (30/3/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Disparpora Kabupaten Karanganyar, Titis Sri Jawoto, menuturkan ada sejumlah prosedur yang harus dilalui sebelum membuka kembali Museum Dayu.

Baca juga: Ramadan 2021: Masjid di Karanganyar Boleh Gelar Tarawih Berjemaah

"Diawali dengan simulasi pada Selasa tanggal 6 April. Lalu sosialisasi kepada masyarakat pada Kamis tanggal 8 April. Masyarakat yang dimaksud itu misalnya pedagang yang berjualan di Museum Dayu. Semua harus kondusif. Lalu Sabtu tanggal 10 April buka perdana," kata Titis saat dihubungi Solopos.com, Kamis (1/4/2021).

Titis memastikan sarana prasarana penunjang dan sumber daya manusia (SDM) di Museum Dayu siap menyambut pembukaan perdana akhir pekan depan.

Prosedur Protokol Kesehatan

Dia menuturkan tidak ada perbedaan prosedur protokol kesehatan yang akan diterapkan di Museum Dayu dengan objek wisata lain di Karanganyar. Hanya, lanjut Titis, penerapan di Museum Dayu lebih diperketat.

Baca juga: Bupati Karanganyar Izinkan Edupark Intan Pari Buka, Asal...

"[Museum Dayu] siap [buka] sejak setahun lalu. Cuma, waktu itu belum dapat rekomendasi. Nek nonton pengunjung ya urung akeh. Museum ini bagian dari Sangiran. Situs di bawah pengawasan UNESCO [United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization]. Maka saat mau dibuka kami antisipasi. Bukan sekadar buka tapi mempertimbangkan citra Indonesia di mata UNESCO. O.. wisata di Indonesia ini tenanan [sungguh-sungguh]," ujar Titis.

Dia mengaku mengantisipasi kemungkinan tim dari UNESCO secara tiba-tiba atau diam-diam memantau persiapan pembukaan Museum Dayu.

Baca juga: 2 Kades Meninggal dan 1 Terjerat Hukum, 3 Desa Karanganyar Gelar Pilkades Antarwaktu

Bagaimanapun juga, kata dia, Museum Dayu menjadi bagian dari isu nasional. Maka dari itu, Titis menekankan simulasi sebelum pembukaan perdana menjadi salah satu cara mengantisipasi kemungkinan persoalan yang timbul saat pembukaan kembali.

"Dengan kesadaran penuh, kami tangani serius [protokol kesehatan]. Sebetulnya sama dengan objek wisata lain hanya persiapan formal itu detail. Bagi kami pelaku wisata di Karanganyar, jajaran pelaku bisnis Karanganyar, protokol kesehatan adalah kebutuhan dan strategi meraih pasar. Bukan lagi sekadar menjalankan kewajiban," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya