SOLOPOS.COM - Patok terkait rencana proyek jalan tol Solo-Jogja terpasang di wilayah Desa Mendak, Kecamatan Delanggu yang berbatasan dengan wilayah Kecamatan Polanharjo, Klaten, Senin (3/8/2020). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Konsultasi publik terkait proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja untuk wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dijadwalkan dilakukan mulai Selasa (4/8/2020). Konsultasi publik dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19.

Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jaka Sawaldi, mengatakan konsultasi publik dilakukan melalui pemerintah provinsi (pemprov). Materi yang dibahas termasuk tim yang akan menyampaikan diatur dari pemprov. "Pemkab sebatas pendamping saja," jelas Jaka saat ditemui di DPRD Klaten, Senin (3/8/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jaka mengatakan konsultasi publik dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Pelaksanaan konsultasi publik dibagi dalam kelompok-kelompok dengan jumlah orang yang terbatas.

"Misal dari satu desa itu ada 150 orang yang diundang, maka dibagi menjadi tiga kelompok. Kegiatan tetap menjaga protokol kesehatan," jelas dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Heboh Kasus Gilang Bungkus, Ini Deretan Fetish Aneh yang Bikin Melotot

Tahap awal konsultasi publik menyasar wilayah Kecamatan Polanharjo dan Kecamatan Delanggu. Setidaknya, di dua kecamatan itu konsultasi publik digelar selama tiga hari. Dimungkinkan pelaksanaan konsultasi publik di seluruh wilayah terdampak proyek jalan tol digelar hingga 25 Agustus mendatang.

Belum Ada Penlok

Konsultasi publik menjadi bagian dari tahap awal rencana pembangunan jalan tol. Hingga kini, belum ada penetapan lokasi (penlok) di wilayah Jawa Tengah  yang bakal terdampak proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja.

"Penlok belum ada. Nanti setelah konsultasi publik selesai baru penlok," jelas Jaka.

Disinggung patok-patok terkait jalan tol yang sudah terpasang, Jaka menjelaskan patok tersebut merupakan patok poligon. Patok itu dipasang untuk melihat titik tengah dari rencana pembangunan jalan tol.

"Sudah memasang poligon. Karena dari provinsi ingin mengetahui yang tepat pengenaan jalan tol nanti berapa dan bagaimana," urai dia.

Jahanam! Alasan Usir Setan Pakai Ayat Suci, Pria Ini Malah Setubuhi Gadis ABG

Berdasarkan pantauan Solopos.com, patok terkait jalan tol itu terpasang di sawah hingga tepi jalan di wilayah Kecamatan Polanharjo, Delanggu, serta Ceper. Ada patok berwarna merah-putih serta berwarna kuning. Pada beberapa patok tertulis tol.

Soal lahan pertanian yang bakal terdampak proyek tol Solo-Jogja, Jaka mengatakan belum mengetahui secara persis lantaran belum ada penlok. Hanya saja, dia meyakini proyek jalan tol tak bakal mengganggu ketahanan pangan di Kabupaten Bersinar.

Bupati

Sebelumnya, Bupati Klaten, Sri Mulyani, membenarkan lahan yang bakal terdampak proyek jalan tol Solo-Jogja mayoritas lahan pertanian. "Sesuai perhitungan kami dengan pertanian, dengan pengurangan lahan karena jalan tol, Klaten masih tetap menjadi lumbung pangannya provinsi," urai dia.

Camat Polanharjo, Joko Handoyo, membenarkan ada rencana konsultasi publik pembangunan jalan tol Solo-Jogja yang dimulai pada Selasa. "Untuk Kecamatan Polanharjo selama dua hari yakni Selasa [4/8/2020] dan Rabu [5/8/2020]. Kegiatan dilakukan di desa-desa," jelas Joko.

Wilayah terdampak proyek jalan tol Solo-Jogja di Klaten diperkirakan ada 50 desa yang tersebar di 11 kecamatan. Selain Delanggu, Polanharjo, dan Ceper, kecamatan terdampak proyek tol adalah Karanganom, Ngawen, Klaten Utara, Karangnongko, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, serta Prambanan.

Hari Ini Dalam Sejarah: 3 Juli 1914, Jerman Nyatakan Perang ke Prancis

Rencana konsultasi publik sebelumnya dijadwalkan pada Maret lalu. Namun karena pandemi Covid-19, rencana tersebut sempat mandek.

Pembahasan jalan tol berlanjut pada Juni lalu dengan menggelar pembahasan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) jalan tol Solo-Jogja. Terjaminnya saluran irigasi menjadi salah satu sorotan pada pembahasan itu. Jalan tol diminta tak mematikan mematikan saluran irigasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya