SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Sheknows.com)

Solopos.com, SOLO -- Orgasme kerap menjadi patokan dalam kepuasan seksual suami istri. Padahal, kepuasan seksual pasangan suami istri tidak hanya terbatas kepada orgasme saat berhubungan badan.

Di Indonesia, kepuasan seksual pasangan suami istri menjadi perhatian. Hasil penelitian Universitas Chicago pada 2006 survei menunjukkan Indonesia memperoleh persentasi kepuasan seksual sebesar 33,9%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Indonesia menduduki peringkat lima terbawah dari 29 negara-negara di dunia terkait kepuasan seksual. Ni Kadek Indah Purnama dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dalam penelitian berjudul Perbedaan Kepuasan Seksual pada Usia Perkawinan Singkat dan Usia Perkawinan Lama menyatakan survei itu tidak dapat diabaikan begitu saja karena kepuasan seksual masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.

Kepuasan seksual merupakan aspek vital dalam hubungan intim, bahkan dapat menjadi faktor yang menentukan keberhasilan atau kegagalan dari suatu hubungan. Bahkan kepuasan seksual merupakan indikator penting dari sebuah kesuksesan pernikahan.

Ekspedisi Mudik 2024

Pada 2013, sejumlah peneliti menyimpulkan keadaan fisik yang lebih baik, kesehatan psikologis, kesejahteraan secara keseluruhan dan kualitas hidup da[at dihubungkan dengan kepuasan seksual yang tinggi. Hal itu menunjukkan kepuasan seksual memiliki banyak dampak positif sehingga perlu mendapatkan perhatian yang lebih.

”Rendahnya kepuasan seksual membawa dampak negatif yang cukup besar, baik kepada individu terkait maupun pada relasi dengan pasangan,” sebagaimana tertulis dalam penelitian itu.

Yeh, Lorenz, Wicakrama dan Conger (2006) menambahkan rendahnya kepuasan seksual dapat memprediksi ketidakstabilan pernikahan dan rentan akan konflik dalam pernikahan. Dalam tingkat yang lebih parah ketidakpuasan seksual dapat menyebabkan perselingkuhan hingga perceraian.

Disebutkan kepuasan seksual tidaklah hanya sekadar kepuasan fisik seperti aktivitas seksual dan orgasme tetapi juga terkait psikologis. Para psikolog menekankan bahkan seks berbeda dengan seksual.

Seks adalah penamaan fungsi biologis (alat kelamin dan fungsi reproduksi). Sedangkan, seksual tidak hanya terkait aspek biologis tetapi lebih luas lagi terkait adanya aspek kognitif dan emosional.

”Dengan demikian, ketidakhadiran orgasme dalam aktivitas seksual juga tidak dapat dikatakan sebagai indikasi kurangnya kepuasan seksual pada seseorang.”

Para ahli dan peneliti menyimpulkan kepuasan seksual adalah respons afektif yang timbul secara subjektif berdasarkan evaluasi positif dan negatif individu dengan hubungan seksualnya mencangkup kebutuhannya terpenuhi dan memenuhi pasangannya.

Ketika kepuasan seksual tidak sebatas orgasme dalam hubungan badan, lalu apa saja aspek kepuasan seksual itu? Peneliti Stulhofer, Busko dan Brouillard pada 2010 memaparkan 3 aspek yang membentuk kepuasan.

Aspek Individual

Aspek ini diawali dengan sensasi seksual. Ini terkait dengan ranah seksual yang menyenangkan. Sensasi seksual yang menyenangkan merupakan fondasi dari trance seksual dan juga merupakan motivasi utama dalam pengulangan kontak seksual. Ini artinya sensasi seksual memiliki hubungan yang erat dengan variasi dan kesenangan.

Kemudian sexual presence. Ini berkaitan dengan kemampuan untuk fokus pada sensasi erotis dan seksual. Kemampuan ini merupakan hal yang penting untuk merasakan sensasi seksual yang menyenangkan.

Aspek Interpersonal

Asppek ini termasuk sexual exchange. Dimensi ini menekankan pentingnya timbal balik dalam kontak seksual. Ketidaksetaraan antara perhatian yang diberikan dengan perhatian yang diterima dapat memengaruhi kepuasan seksual seseorang secara negatif.

Kemudian ada koneksi emosional. Ada hubungan positif antara kedekatan/koneksi emosional dengan kepuasan seksual. Ikatan emosional dan keintiman yang kuat akan menghasilkan ketertarikan seksual dalam jangka waktu yang panjang.

Aspek Behavioral

Aktivitas seksual termasuk dalam aspek ini. Ini menekankan pentingnya frekuensi, durasi, variasi, dan intensitas dalam aktivitas seksual.

Meskipun demikian, beberapa studi menunjukkan bahwa kualitas dari kontak seksual dinilai lebih penting daripada kuantitas dalam hal ini frekuensi aktivitas seksual.

Jadi aktivitas seksual termasuk orgasme hanyalah salah satu bagian dari kepuasan seksual. Ada banyak aspek lain yang harus diperhatikan pasangan suami istri agar kepuasan seksual dalam rumah tangga terpenuhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya