SOLOPOS.COM - Tangkapan layar Rumah Sakit Indriati membagikan tips mengenai penanganan tepat osteoarthritis lutut dalam webinar yang melalui Live Instagram @rs.indriati dan @Solopos.fm pada Selasa (20/12/2022). (SOlopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — Rumah Sakit Indriati membagikan tips penanganan yang tepat pada peradangan kronis di sendi akibat kerusakan tulang rawan atau osteoarthritis lutut dalam webinar bertajuk Penanganan Tepat untuk Osteoarthritis pada Lutut melalui live Instagram @rs.indriati dan @Solopos.fm, Selasa (20/12/2022).

Dalam webinar kesehatan tersebut dokter spesialis bedah orthopedi dan traumatologi RS Indriati, dr. Ariyanto Bawono membeberkan beberapa hal terkait faktor penyebab, gejala hingga penanganan yang harus dilakukan mengenai osteoarthritis lutut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Osteoarthritis lutut sifatnya degeneratif [penuaan] tetapi bisa menyerang siapa saja tergantung kondisi. Biasanya osteoarthritis lutut dialami oleh usia di atas 50 tahun. Tetapi bisa juga dialami usia dibawah 50 tahun jika ada pemicunya,” terang dr. Ariyanto dalam perbincangan tersebut.

Dia mengatakan pada usia 40-50 tahunan tak menutup kemungkinan osteoarthritis lutut dialami sebagian orang. Dengan beberapa faktor tambahan seperti obesitas dan cedera yang pernah dialami di sekitar lutut juga memicu osteoarthritis lutut.

Obesitas atau kegemukan menyumbang potensi osteoarthritis lutut lebih besar mengingat beban sendi lutut yang harus bekerja ekstra menopang berat badan. Sementara cedera sendi lutut atau benturan tulang paha juga akan memicu osteoarthritis lutut.

Baca juga: Duduk Terlalu Lama di Depan Komputer Bisa Picu Masalah Ini Loh!

dr. Ariyanto menguraikan gejala yang dialami osteoarthritis lutut berbeda-beda. Di antaranya nyeri sendi saat berdiri terlalu lama, berjalan jauh atau pada saat naik turun tangga. Tak hanya itu perubahan posisi misalnya pada saat duduk beralih berdiri atau sebaliknya juga mengalami nyeri.

“Minimal untuk mengetahui seberapa parah atau tidak osteoarthritis bisa dikonsultasikan ke Poli Klinik Orthopedi. Karena acuan kami adalah keluhan dan hasil rontgen berdiri yang menunjukkan celah sendinya apakah masih lebar atau sudah menyempit. Dan beberapa faktor lain misalnya tonjolan tilang tambahan atau tulang bengkok,” terang dr. Ariyanto.

dr. Ariyanto menganjurkan beberapa asupan makanan yang harus dikonsumsi penderita osteoarthritis lutut. Beberapa makanan tersebut bertujuan menghambat pengapuran sendi.

Penderita dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak kalsium seperti ikan, daging, sayur, dan buah. Penderita disarankan menghindari beberapa makanan pemicu hipertensi dan diabetes.

“Konsumsi makanan mengandung kalsium baik untuk mencegah osteoporosis dan osteoarthritis. Mengkonsumsi susu dan suplemen kalsium juga dianjurkan karena kebutuhan kalsium orang dewasa 1.000-1.200 mg. Apabila dari sumber makanan tersebut tidak mencukupi maka bisa ditambah dengan suplemen kalsium. Tentunya olahraga juga harus dilakukan. Minimal harus bergerak termasuk berjemur di bawah matahari sebelum pukul 09.00,” urai dr. Ariyanto.

Baca juga: RS Indriati Solo Baru Buka Klinik Anggrek, Ini Layanan Unggulannya

Pada penderita osteoarthritis aktivitas olahraga yang mengandung unsur lompatan seperti badminton maupun berlari tidak disarankan untuk dilakukan. Olahraga yang dapat dilakukan bisa berupa sepeda statis dan senam dengan gerakan tertentu atau pun yoga.

Pengobatan osteoarthritis yang bisa dilakukan di RS Indriati dapat melalui pengobatan non operasi hingga operasi. Pengobatan non operasi contohnya pemberian obat-obatan, fosipterapi, dekat lutut (knee brace), dan injeksi pada sendi lutut (pelumas lutut, Platelet-Rich Plasma (PRP), secretome).

Sementara pengobatan operasi biasanya dilakukan dengan operasi ganti sendi.

“Suntik secretome atau produk stem cell biasanya diambil dari berbagai tempat salah satunya dari pusar. Secretome diberikan sebagai terapi untuk mengurangi kondisi nyeri. Meskipun ada beerapa alternatif lain seperti deker, fisioterapi tongkat dan juga injeksi atau suntikan yang lain,” terang dr. Ariyanto.

Selama ini dr. Ariyanto menemukan 30-40% pasien yang ditanganinya mengalami osteoarthritis. Namun usai melakukan suntik secretome beberapa pasien saat berubah posisi mengalami nyeri kini rasa nyeri itu mulai berkurang.

Baca juga: Ramaikan Pameran Muktamar di Colomadu, RS Indriati Buka Layanan Cek Kesehatan

Di RS Indriati juga menawarkan klinik sports injury yakni klinik khusus untuk menangani cedera saat olahraga khususnya bagi para atlet.

Dalam klinik sports injury tidak hanya ada dokter spesialis tulang saja melainkan ada pula dokter radiologi, rehab medik dan fisioterapi yang membantu penyembuhan pasien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya