SOLOPOS.COM - Ilustrasi tidur setelah sahur. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Jika Anda punya kebiasaan langsung tidur habis sahur, sebaiknya waspada karena ada bahaya mengintai kesehatan tubuh. Simak ulasannya di tips sahur kali ini.

Perlu diketahui bahwa sistem pencernaan perlu setidaknya 2 jam untuk mengolah makanan sampai menjadi sari makanan. Proses pencernaan ini membutuhkan suplai darah yang tidak sedikit.  Itu sebabnya, sebenarnya kita tidak dianjurkan untuk beraktivitas berat, seperti olahraga setelah makan.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Tidur habis makan sahur tidak akan memberikan cukup waktu untuk sistem pencernaan bekerja memecah makanan, sehingga berpotensi menimbulkan bahaya yang mengancam kesehatan tubuh. Berikut ini dampaknya seperti dikutip dari hellosehat.com pada Kamis (21/4/2022):

1. Lemak tubuh menimbun

Makanan yang masuk ke tubuh akan digunakan sebagai energi. Namun bila setelah makan, Anda memutuskan untuk tidur, tentu kalori dari akan disimpan menjadi lemak.

Baca Juga: Bolehkah Makan Mi Instan Saat Sahur? Ini Penjelasannya

Dalam jangka panjang, kebiasaan tidur setelah makan bisa membuat lemak tubuh semakin menumpuk, apalagi jika makanan sahur yang dikonsumsi tinggi karbohidrat dan lemak.

Di samping itu, tidur setelah makan sahur juga membuat perut jadi cepat lapar. Alhasil, rasa lapar yang ditahan ini akan membuat Anda makan lebih banyak saat buka puasa.  Nah, makan terlalu banyak ini juga bisa membuat Anda malas untuk melanjutkan aktivitas. Lagi dan lagi, akan semakin banyak lemak yang ditimbun.

Kondisi tersebut bisa jadi risiko obesitas akan meningkat, jika Anda tidak mengubah kebiasaan setelah makan yang tidak sehat ini.

2. Asam lambung naik

Bahaya lain tidur habis makan sahur adalah asam lambung naik. Maag adalah keluhan yang umum terjadi. Biasanya, muncul akibat telat makan. Walaupun dapat membaik dengan sendirinya, maag bisa saja semakin bertambah parah.

Baca Juga: Malas Bangun Sahur? Begini Cara Mengatasinya

Ini bisa menjadi bahaya jika Anda punya kebiasan sering tidur setelah makan sahur. Pasalnya, pada kondisi ini sistem pencernaan tidak mencerna makanan dengan baik.  Lambung akan secara otomatis meningkatkan produksi asam lambung untuk mempercepat prosesnya.

Di samping itu, ketika Anda tidur, gaya gravitasi akan melonggarkan klep lambung sehingga menyebabkan asam lambung dalam perut mengalir balik ke kerongkongan. Asam lambung bisa mengikis lapisan dinding kerongkongan dan menyebabkan luka di kerongkongan.

3. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Bila kebiasaan tidur setelah sahur membuat jumlah asam lambung yang dihasilkan menjadi terlalu banyak. Selain menyebabkan masalah asam lambung naik (heartburn), kondisi tersebut juga bisa berkembang menjadi GERD (gastroesophageal reflux disease) atau refluks asam lambung.

Baca Juga: Ini Deretan Makanan Pengganti Nasi Saat Makan Sahur

GERD merupakan kelanjutan dari asam lambung naik yang sering terjadi setidaknya lebih dari dua kali per pekan. Penyakit ini terjadi karena klep pemisah antara lambung dan tenggorokan tidak menutup sempurna sehingga memungkinkan asam lambung mengalir balik hingga ke kerongkongan.

4. Sembelit

Normalnya, butuh waktu dua jam untuk tubuh mencerna makanan sehingga lambung menjadi kosong. Sisa makanan akan berpindah ke usus untuk dipadatkan menjadi feses.  Namun, tidur setelah sahur akan melambatkan proses pencernaan sehingga makanan akan terlalu lama “berdiam diri” dalam perut.

Timbunan makanan dalam perut yang tidak kunjung dicerna bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit. Ini karena usus akan menyerap banyak cairan dari feses sehingga membuat feses jadi kering dan padat. Alhasil, butuh usaha keras untuk mengeluarkannya dari dalam tubuh.

Baca Juga: Ini Risiko Makan Buru-Buru Saat Sahur Mepet Imsak

Risiko sembelit selama bulan puasa akan jadi lebih besar, karena umumnya tubuh kurang mendapatkan cairan dari biasanya.

5. Stroke

Tidur setelah sahur membuat sistem pencernaan Anda sulit untuk mencerna makanan. Ini artinya lambung membutuhkan asupan darah yang lebih banyak untuk memperlancar kerjanya.

Padahal, otak juga tetap membutuhkan asupan darah yang stabil meski kita sedang tertidur. Suplai darah yang terkonsentrasi menuju perut ini membuat otak bisa kekurangan oksigen.

Dalam jangka panjang, bila kebiasaan ini terus dilakukan, otak bisa mengalami stroke.  Teori lainnya mengatakan bahwa risiko stroke akibat langsung tidur setelah makan terkait dengan peningkatan asam lambung yang menyebabkan sleep apnea dan memicu stroke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya