SOLOPOS.COM - Ilustrasi buruh korban PHK. (Detik.com)

Solopos.com, SOLO — Jumlah tenaga kerja sektor formal di Kota Solo hingga Juni 2021 mencapai 31.400an berdasar Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP). Dari jumlah itu, sebanyak 2.569 di antaranya terdampak Covid-19, dengan perincian 2.460 dirumahkan dan sisanya mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berupaya memberikan bantuan sosial melalui Dinas Sosial, bagi pekerja terdampak yang ber-KTP Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Kota Solo, Agus Sutrisno, mengatakan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada 2020 meningkat drastis dibandingkan 2017-2019. Angkanya mencapai 7,92% di mana sebelumnya hanya berkisar di angka 4%.

“Kami memaksimalkan job canvassing tidak hanya ke perusahaan dalam kota Solo, tapi luar Soloraya. Kami memberikan pelatihan yang arahnya ke wirausaha, seperti pelatihan barista, jamu, dan digital marketing,” kata dia, saat menerima kunjungan kerja Komisi IX DPR RI di Balai Tawangarum, Kompleks Balai Kota Solo, Jumat (17/9/2021).

Baca juga: Pemkot Solo Perluas Sasaran Vaksinasi Covid-19, Warga KTP Luar Kota Boleh Mengakses

Agus mengatakan pihaknya fokus job canvassing ke perusahaan berbasis daring yang terbukti membuka banyak kesempatan kerja. Di antaranya posisi costumer service toko daring yang dalam dua bulan terakhir menyerap 200an tenaga kerja hanya di Kota Solo.

“Kami juga menggelar pemagangan, dan peningkatan kemampuan buruh pabrik rokok dengan anggaran dana cukai tembakau. Kami mengupayakan agar warga yang menganggur mendapatkan program kontinyu agar dia bisa bekerja maksimal, tidak hanya kemampuan fisik atau pikiran, tapi juga mental,” ucapnya.

Tenaga Kerja Terdampak Covid-19

Di sisi lain, program bantuan subsidi upah (BSU) tenaga kerja binaan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Solo menyasar 113.914 tenaga kerja. Jumlah itu merupakan hasil verifikasi dan validasi dari total 163.167 terdata. Kepala Kantor BPJS Cabang Solo, Hasan Farmi, mengatakan hingga awal pekan ini, sudah berhasil dilakukan transfer ke 22.593 tenaga kerja.

“Namun, untuk realisasi pembukaan rekening per bank tidak terdata. Hambatan utama penyaluran BSU, adalah pemberi kerja tidak memiliki akses tracking tenaga kerja yang lolos atau tidak. Mereka harus melakukannya secara personal,” jelas Hasan.

Baca juga: KKN UNS Tim 361 Edukasi Warga Ngargosari Sragen Hidup Sehat di Masa Pandemi

Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene, mengatakan jumlah tenaga kerja yang terdampak Covid-19 di Solo tak signifikan dibanding daerah lain.

“Kunjungan kami ingin mengetahui dampak Covid-19 kepada tenaga kerja di Solo. Angka itu tidak terlalu besar dibanding daerah lain. Daerah pariwisata seperti Bali dan Lombok sangat terdampak sekali. Ini tidak lepas dari peran pemerintah dan tidak bisa selesai dalam satu waktu, perbaikan kinerja harus dilakukan agar makin baik,” beber Felly.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya