SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sebuah gol kontroversial, satu gol indah plus satu tiket perempatfinal untuk bertemu lawan yang pernah dihadapi empat tahun lalu. Itulah yang dipersembahkan seorang Carlos Tevez bagi Argentina saat Tim Tango unggul telak 3-1 melawan Meksiko, Senin (28/6) dini hari WIB.

Penampilan Tevez di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan memang relatif belum sementereng Lionel Messi atau Gonzalo Higuain. Namun, striker Manchester City itu selalu menjadi andalan pelatih Diego Armando Maradona untuk mengacak-acak lini pertahanan lawan.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Gaya Tevez yang tak kenal lelah bergerak mengejar lawan dan berusaha merebut bola, sampai-sampai tak sungkan beradu fisik, menjadi nilai plusnya. Maka dari itu walau rekor Tevez kurang memuaskan saat babak kualifikasi Piala Dunia, ia tetap dipercaya El Diego sebagai starter di hampir semua laga Tim Tango.

Pada laga perdelapanfinal melawan Meksiko, pemain berjuluk Carlitos ini pun membuktikan kepercayaan Maradona tak keliru. Dia sukses mencetak gol pembuka sekaligus penutup bagi Albiceleste, dan membantu timnya menang 3-1.

Melawan Javier Hernandez cs memang tidak mudah. Untuk menjebol gawang Meksiko, Argentina bahkan butuh gol kontroversial Tevez karena gol itu beraroma kuat offside, kendati wasit Roberto Rosetti tetap mengukuhkan gol tersebut.

Namun, penyerang berusia 26 tahun ini kemudian membuktikan kelasnya. Tevez membayar lunas cibiran terhadap gol pertamanya dengan sebuah gol luar biasa. Pada menit ke-52, ia melepaskan tembakan keras dari jarak sekitar 25 meter ke arah gawang.

Jabulani, yang disebut-sebut terlalu ringan sehingga sulit dijinakkan kiper maupun penendang jarak jauh karena acap membelok di udara, menceplos deras ke gawang Meksiko yang dikawal Perez. Luar biasa!

“Ini adalah langkah penting, kami di perempatfinal, dan itulah intinya, kami sudah bermain bagus. Kami butuh istirahat dan menikmati kemenangan yang tidak mudah ini atas Meksiko,” ujar Tevez riang, seperti dilansir Reuters, Senin.

Albiceleste bernomor punggung 11 ini baru mengumpulkan dua gol, sudah satu gol lebih banyak dibandingkan 2006 lalu. Agaknya, Tevez juga belum bisa menerima keputusan Maradona yang menariknya keluar di pertengahan babak kedua.

Sebab, saat itu ia masih dalam kondisi terbaik. “Dia (Maradona) mengatakan dia ingin memainkan saya lebih ke depan dan mengatakan saya bisa bermain lebih ke belakang jika saya menginginkannya,” ujar Tevez seperti dilansir kickoff.com.

“Saya memerlukan pertandingan seperti ini untuk bisa menunjukkan kemampuan dan kesiapan saya bermain bagi negara saya dengan mengenakan seragam kebanggaan. Saya bangga mengenakan seragam ini, saya masih mampu berjuang dan merasa nyaman sampai saya digantikan…”

“Saya belum bisa menerimanya, mengapa saya harus digantikan di pertengahan pertandingan kala saya masih menikmatinya? Saya tak mengerti mengapa saya harus ditarik keluar? Saya benar-benar tak mengerti keputusan itu,” keluh Tevez.

Tapi, ketidaksukaan Tevez itu tak berarti apa-apa dibandingkan dengan kegembiraan Argentina. Perjuangan di babak perempatfinal akan semakin berat. “Saya senang akhirnya kami bisa memastikan tiket di perempat final. Kini saatnya berpikir untuk menghadapi laga berikutnya,” pungkas Tevez.

Nama: Carlos Tevez
Nama panggilan: Carlitos
Tanggal lahir: 4 Februari 1984
Tempat lahir: Fuerte Apache, Buenos Aires
Tinggi badan: 170 cm
Berat badan: 72 kg
Posisi: Striker
Nomor punggung: 11
Klub: Manchester City

JIBI/SOLOPOS/kha/dtc

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya