SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Karya seni selalu identik dengan keindahan. Oleh karenanya, tak heran jika sebuah karya seni selalu dihargai atau memiliki nilai jual yang tinggi.

Namun image karya seni harus mahal itu coba ditepis Dewan Kesenian Semarang (Dekase) dalam acara Pazaarseni 2019 yang digelar di kompleks Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Jl. Sriwijaya No. 29, Tegalsari, Candisari, Jumat-Minggu (13-15/9/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Puluhan seniman dari berbagai daerah di Jawa Tengah (Jateng) dan Kota Semarang akan menampilkan karyanya di Pazaarseni 2019. Mereka juga siap menjual karya-karyanya tersebut dengan harga yang relatif terjangkau.

Ketua Panitia Pazaarseni 2019, Aditya Armitrianto, mengatakan dalam acara Pazaarseni merupakan wadah bagi perupa di Kota Semarang dan sekitarnya untuk memamerkan karyanya. Bak sebuah galeri, di Pazaarseni para seniman juga bisa menjual hasil karyanya.

“Mungkin yang membedakan kalau di galeri seni karya yang dijual harganya mahal hingga puluhan juta rupiah. Tapi di sini enggak. Pengunjung bisa mendapat karya seni dengan harga yang terjangkau. Jadi kalau mau cari karya seni yang harganya terjangkau ya di sini!,” ujar Aditya saat berbincang dengan Semarangpos.com di TBRS, Kamis (12/9/2019).

Kendati dipasarkan dengan harga yang relatif terjangkau, bukan berarti karya seni yang ditampilkan di Pazaarseni Semarang memiliki kualitas yang murahan.

Pria yang akrab disapa Adit itu mengaku karya seni yang ditampilkan di Pazaarseni Semarang nanti merupakan hasil karya beberapa pelukis kenamaan di Kota Semarang yang mengusung aliran realis.

Tak hanya itu, beberapa pelukis asal Kota Jogja yang tergabung dalam komunitas Taring Padi juga akan turut memamerkan karya-karyanya di event yang tahun ini mengusung tema Semarang HebArt.

“Ada sekitar 20 komunitas perupa di Semarang dan beberapa daerah lain, seperti Demak, Jepara, Kudus, dan Jepara yang ikut serta. Selain itu, kita juga mengundang perupa dari Jogja yang tergabung dalam komunitas Taring Padi,” imbuhnya.

Total ada sekitar 15 stan yang disediakan panitia Pazaarseni untuk menampung karya para seniman. Tak hanya seni rupa, pada stan-stan itu juga tersaji seni kriya, maupun kerajinan lain.

Selama tiga hari digelar, Pazaarseni Semarang juga akan dimeriahkan sederet atraksi kesenian, mulai dari pertunjukan seni tari, musik, diskusi seni dan budaya, bedah buku, hingga pemutaran film pendek.

“Total ada sekitar 200 seniman yang kita libatkan dalam kegiatan ini. Ini akan menjadi ajang atau wadah berkumpulnya para seniman di Kota Semarang. Rencana Pak Wali Kota Semarang [Hendrar Prihadi] yang akan membuka event ini, besok [Jumat],” terang Adit.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya