SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, CARDIFF – Pertemuan Liverpool versus Barcelona dalam dua leg semifinal Liga Champions sudah dinantikan banyak kalangan. Duel kedua raksasa Eropa ini sangat menyita perhatian karena mempertemukan sesama tim atraktif di Eropa.

Namun, Liverpool harus menahan diri untuk tidak terjebak dengan euforia pertemuan kontra Blaugrana, julukan Barcelona, Mei 2019 nanti. Roberto Firmino dkk. harus menghadapi dua laga Liga Premier Inggris dengan melawan Cardiff City dan Huddersfield Town, sebelum mereka melawat ke kandang Barca pada leg pertama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Duel melawan Cardiff dan Huddersfield memang bukan big match. Namun pertandingan ini tak kalah penting karena bisa mempengaruhi nasib Liverpool di jalur juara Liga Premier musim ini. The Reds, julukan Liverpool, terlibat persaingan sengit dengan Manchester City dalam perebutan titel menjelang detik-detik penutup musim.

Ekspedisi Mudik 2024

“Semua orang berpikir tentang Barcelona namun sebelum bertemu Barcelona, ada Cardiff dan Huddersfield, dan itu sama-sama sangat penting bagi kami,” jelas Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, seperti dilansir worldsoccertalk.com, Sabtu (20/4/2019).

Liverpool kehilangan takhta klasemen sementara karena dikudeta City setelah menundukkan Tottenham Hotspur 1-0 di Etihad Stadium, Sabtu. The Reds melorot ke peringkat kedua dengan terpaut satu poin dari rival mereka dari Manchester tersebut, di mana masing-masing tim tinggal menyisakan empat laga.

Maka dari itu, Liverpool tidak boleh tersungkur di markas Cardiff, Cardiff Stadium, Minggu (21/4/2019) pukul 22.00 WIB, jika ingin mewujudkan ambisi mengakhiri paceklik gelar Liga Premier sejak 1990. The Reds selalu melibas Cardiff dalam tiga pertemuan terbaru di Liga Inggris, dengan total melesakkan 13 gol. Di sisi lain, Liverpool juga mengukir tren apik melawan tim promosi, yakni selalu menang dalam sembilan laga terakhir dengan mencetak 27 gol dan hanya kebobolan tiga kali.

Cardiff akan sekuat tenaga agar tidak menjadi korban keganasan Liverpool di Cardiff Stadium. Klub berjuluk The Bluebirds ini sedang bergelut dengan ancaman degradasi. Pasukan Neil Warnock tersebut membuktikan kegigihannya untuk bertahan di Liga Inggris dalam laga terbaru mereka di markas Brighton Hove Albion, akhir pekan lalu. Cardiff menundukkan Brighton 2-0 untuk memutus tren tiga kekalahan beruntun.

Tapi sulit rasanya bagi Cardiff untuk meraih kemenangan atas Liverpool. Kali terakhir The Bluebirds bisa menundukkan tim asal Merseyside itu yakni terjadi pada 1959. Tak tanggung-tanggung, Cardiff membantai Liverpool 4-0. Itu menjadi momen yang sulit dilupakan menodai debut Bill Shakly sebagai pelatih The Reds. Sejak itu, gantian Cardiff yang menjadi bulan-bulanan The Reds. Dalam pertemuan tergres kedua tim, The Bluebirds dipermalukan 1-4 di kandang Liverpool, Oktober lalu.

“Saya benci kebobolan lima gol seperti yang pernah kami alami [Cardiff tiga kali kalah dengan kebobolan lima gol di Liga Premier musim ini, yakni melawan Manchester City, Manchester United, dan Watford]. Saya tidak ingin timku kehilangan konsentrasi [ketika melawan Liverpool],” ujar Warnock, seperti dikutip bbc.com. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya