SOLOPOS.COM - Kapal perang TNI AL, KRI Sultan Iskandar Muda (367), di latar belakang, berlayar mendampingi kapal fregat AL AS USS Vandergrift (FFG 48) dalam salah satu bagian latihan saat pelaksanaan latihan bersama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) tahun 2012 silam. TNI AL dan AL AS kem,bali menggelar latihan serupa saat ini. (U.S. Navy photo by Mass Communication Specialist 3rd Class Gregory A. Harden II/Released)

Kapal perang TNI AL, KRI Sultan Iskandar Muda (367), di latar belakang,  berlayar mendampingi kapal fregat AL AS USS Vandergrift (FFG 48) dalam salah satu bagian latihan saat pelaksanaan latihan bersama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) tahun 2012  silam. TNI AL dan AL AS kembali menggelar latihan serupa saat ini. (U.S. Navy photo by Mass Communication Specialist 3rd Class Gregory A. Harden II/Released)

Kapal perang TNI AL, KRI Sultan Iskandar Muda (367), di latar belakang, berlayar mendampingi kapal fregat AL AS USS Vandergrift (FFG 48) dalam salah satu bagian latihan saat pelaksanaan latihan bersama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) tahun 2012 silam. TNI AL dan AL AS kem,bali menggelar latihan serupa saat ini. (U.S. Navy photo by Mass Communication Specialist 3rd Class Gregory A. Harden II/Released)

JAKARTA – TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) menggelar latihan bersama bersandi Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2013 yang dilaksanakan pada 21 hingga 28 Mei 2013, dengan mengerahkan 5.000 personel.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

“Jumlah pasukan dari TNI AL dan Angkatan Laut Amerika sekitar 4.500 hingga 5.000 personel,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio, saat membuka latihan di Markas Komando Armada RI Kawasan Barat (Armabar), Jakarta, Selasa. Latihan yang dilakukan bersama pasukan United States Pacific Command (USPACOM) ini juga akan mengerahkan sejumlah pasukan khususnya dan alat tempurnya seperti kapal perang, pesawat tempur dan lainnya.

“Kita mengerahkan empat kapal perang, helikopter. Sementara AS mengerahkan tiga kapal perangnya, sehingga diharapkan ada teknik-teknik baru dalam mengatasi teror di laut,” ujarnya. Menurut KSAL, latihan itu merupakan kerangka kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Amerika Serikat, khususnya angkatan laut kedua negara. Latihan ini merupakan latihan kesekian kalinya bersama Amerika, di mana dari tahun ke tahun programnya semakin meningkat.

Marsetio mengatakan, bahwa latihan yang diselenggarakan dengan Amerika itu bukan disebabkan memanasnya situasi Laut China Selatan. “Latihan ini diselenggarakan bukan karena memanasnya situasi Laut China Selatan, namun latihan ini memang diselenggarakan setiap tahun,” ucapnya.

Latihan bersama ini terdiri dari tahap pangkalan dan tahap laut. Tahap pangkalan lebih bersifat interaksi antara angkatan laut dengan masyarakat, seperti simposium, pelatihan, olahraga, dan kunjungan ke sekolah dasar di Jakarta Utara. Sedangkan tahap laut meliputi kegiatan latihan tempur di perairan Laut Jawa dan latihan Marinir di Korps Marinir, Antralina, Sukabumi, Jawa Barat. Lokasi latihan antara lain di Mako Armabar, perairan Tanjung Priok hingga Kepulauan Seribu, serta Tanjung Pasir, Tangerang, Banten.

Materi latihan yang diaplikasikan antara lain peningkatan kemampuan teknis dalam operasi militer perang dan operasi militer selain perang. Secara garis besar, tahap latihan di laut berupa latihan manuver dan peperangan laut oleh unsur kapal perang Republik Indonesia (KRI) dan kapal perang milik US Navy. Fase ini meliputi beberapa materi latihan, yakni “visit boarding search and seizure”, “fast ropping”, dan SAR di laut. Adapula “replanishment at sea”, “gunnery exercise”, dan “anti-submarine warfare”, anti-serangan udara, serta “cross deck”.

Unsur TNI AL yang akan diikutsertakan antara lain KRI Oswald Siahaan-354, KRI Sultan Iskandar Muda-367, pasukan Marinir TNI AL, Koarmabar, dan Pangkalan Utama Angkatan Laut III. Sedangkan unsur kekuatan US Navy adalah kapal USS Tortuga LSD-46, USNS Safeguard T-ARS 50, dan USS Charles Momsen DDG-932.

Latihan bersama bersandi Carat dilakukan setiap tahun oleh kedua negara. Latihan ini berguna untuk menambah profesionalisme prajurit dihadapkan pada perkembangan tuntutan dan dinamika tugas ke depan, terutama terkait persoalan keamanan perairan. Selain melaksanakan Carat, kedua negara juga melaksanakan latihan bersandi “Flash Iron”, “Passex”, “Rimpac”, “Usaid”, “Silent Iron 12-1”, “Minex 2012”, “Marex 2012”, “Salvex 2012”, dan “Lantern Iron 2012”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya