<p><strong>Solopos.com, JAKARTA </strong>— Penelitian yang dilaksanakan Millward Brown mengungkap fakta masyarakat Indonesia memiliki paparan tertinggi terhadap layar TV & gadget setiap harinya (9 jam per hari). Pada momen Piala Dunia lalu, jumlah waktu menonton TV bertambah hingga dua jam, sehingga dapat meningkatkan potensi gejala mata kering.</p><p>Jika dibiarkan, kondisi itu dapat mengganggu kenyamanan penglihatan dalam<a title="Awas Lensa Kontak Murahan, Ini Buktinya!" href="http://lifestyle.solopos.com/read/20180718/485/928649/awas-lensa-kontak-murahan-ini-buktinya"> jangka panjang</a>.</p><p>“Salah satu akibat dari menatap layar TV dan gadget terlalu lama adalah gejala mata kering yang terindikasi dari jumlah kedipan mata (<em>visual attention rate</em>) berkurang hingga setengahnya. Ditambah lagi, layar TV & gadget memancarkan sinar bergelombang tinggi atau dikenal sebagai <em>blue light</em> yang dapat mengurangi kualitas penglihatan mata secara jangka panjang,” ungkap dokter mata dr. Damara Andalia Sp.M, dalam keterangan resmi yang diterima <em>Bisnis/JIBI</em>, Senin (16/7/2018).</p><p>Damara pun memberikan tips agar <a title="Kloset Jongkok Vs Duduk, Mana yang Lebih Sehat?" href="http://lifestyle.solopos.com/read/20180719/485/928681/kloset-jongkok-vs-duduk-mana-yang-lebih-sehat">menyaksikan televisi</a> dengan lebih nyaman, yaitu;</p><p>1. Setiap 20 menit sekali istirahatkan mata selama 20 detik dengan fokus penglihatan pada sebuah objek berjarak 20 kaki.</p><p>2. Teteskan obat tetes mata yang berfungsi untuk mengatasi kekeringan pada mata ketika mata mulai mengalami gejala mata kering.</p><p>3. Rajin minum air putih agar tubuh juga tetap terhidrasi <a title="Home Lifestyle Cara Atasi Kulit Kering Akibat Cuaca Dingin" href="http://lifestyle.solopos.com/read/20180717/485/928499/cara-atasi-kulit-kering-akibat-cuaca-dingin">dari dalam</a>.</p>
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi