SOLOPOS.COM - Ilustrasi memeriksa rontgen paru. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Sebagian orang mungkin pernah mengalami tidur ngorok atau mendengkur, atau bahkan ngos-ngosan. Apakah hal itu juga termasuk gangguan paru-paru?

Menurut Dokter Spesialis Paru Subspesialis Infeksi Paru Rumah Sakit (RS) JIH Solo, dr. I Gusti Ngurah Widiyawati, Sp.P.(K) Infeksi, untuk memastikan hal itu termasuk dampak dari gangguan paru-paru atau bukan, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Bisa jadi, kondisi paru-parunya ternyata baik-baik saja atau bersih. Namun ada gangguan di saluran pernafasan bagian atas, misalnya tertutup lidah, sehingga saat tidur jadi ngorok.

“[Kalau seperti itu], itu masalah tersendiri, harus digali lagi, dipastikan lagi apakah sesaknya dari paru-paru atau bukan,” kata dia dalam Health Talk yang disiarkan di Youtube RS JIH Solo.

Menurutnya salah satu cara untuk memastikan kondisi paru-paru adalah dengan pemeriksaan spirometri. Kemudian dapat dilakukan rontgen thorax, untuk mengetahui apakah hal itu disebabkan karena ada persoalannya di paru-paru atau di luar paru-paru.

Disebutkan, pada pemeriksaan spirometri ada istilah restriktif, yakni adanya penekanan dari luar. Misalnya saja karena faktor obesitas. Jadi ketika mengalami sesak nafas, bukan karena ada masalah di saluran pernafasannya, namun karena ada tekanan dari luar saluran pernafasan yang disebabkan obesitas.

Lebih lanjut dia menjelaskan ada beberapa hal yang harus dilakukan ketika ingin menjalani pemeriksaan spirometri. Persiapan itu di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagi para perokok, harus bebas asap rokok selama 24 jam sebelum pemeriksaan.
2. Pada penderita asma yang sudah menggunakan obat-obatan, harus bebas obat selama 8-24 jam sebelum pemeriksaan, tergantung dari jenis obat yang digunakannya.
3. Jangan makan terlalu kenyang.
4. Hindari konsumsi alkohol.
5. Pakai baju yang longgar.

Rekomendasi
Berita Lainnya