SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KARANGANYAR — Area sekitar Alun-alun Kabupaten Karanganyar berubah warna hijau. Serbuk warna hijau berterbangan mengguyur seribuan warga yang tengah berlari di area car free day (CFD) Karanganyar, Minggu (3/3/2019).

Dari Alun-alun Kabupaten Karanganyar ke timur hingga Taman Pancasila. Serbuk berubah warna merah. Ribuan pelari kembali mandi serbuk kuning.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rute berlanjut ke selatan dan ke barat mengelilingi Taman Pancasila. Pelari mengarah ke barat melewati belakang Kantor Bupati Karanganyar. Rute berlanjut ke utara hingga tugu batas kota atau depan Hotel Taman Sari Karanganyar. Di situ, pelari mandi serbuk merah. Pelari mengarah ke timur dan berhenti di Alun-alun Kabupaten Karanganyar.

Seribuan pelari itu mengikuti Millenial Lawu Colour Run, Millenial Road Safety Festival, dengan tema Mewujudkan Milenial Cinta Lalu Lintas Menuju Indonesia Gemilang. Colour Run ditutup dengan penampilan NDX AKA. Grup musik itu menyuguhkan sejumlah lagu hits di kalangan milenial.

Kapolres Karanganyar, AKBP Catur Gatot Efendi, memaparkan data Integrated Road Safety Management System (IRSMS) pada 2018 terjadi 30.000 kecelakaan di Indonesia. Rata-rata kecelakaan melibatkan kaum milenial sekitar 50% sampai 60%. Rentang usia produktif atau 17 tahun hingga 35 tahun.

“Berangkat dari keprihatinan itu pemerintah menggelar kegiatan ini serentak di Indonesia. Kami berharap kegiatan ini bisa menggugah kesadaran masyarakat betapa tertib berlalu lintas itu penting,” kata Kapolres saat memberikan sambutan.

Sebanyak 11 orang meninggal setiap hari karena kecelakaan di Jawa Tengah (Jateng). Di Karanganyar, setiap hari satu orang meninggal karena kecelakaan. Oleh karena itu, orang nomor satu di Polres Karanganyar itu berharap pemuda milenial Karanganyar menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengapresiasi program kepolisian tersebut. Dia berharap kegiatan itu dapat semakin menyadarkan masyarakat agar tertib berlalu lintas. “Jalan Lawu dari Papahan sampai Bejen itu disebut jalan beradab. Silahkan berkendara yang baik, pakai perlengkapan, knalpot standar. Semakin modern, maju bangsa, orang tidak suka mendengar kendaraan knalpot kencang. Mudah-mudahan jadi pelopor keselamatan berlalu lintas dimana pun,” ujar dia.

Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Faris Budiman, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Catur Gatot Efendi, mengungkapkan kecelakaan di Karanganyar terjadi karena human error. Faris menyampaikan kegiatan itu sebagai salah satu upaya menyadarkan kaum milenial tertib berlalu lintas.

“Malam-malam [berkendara] tidak menyalakan lampu. Saat melintas di pertigaan lalu mau masuk jalur utama tidak berhenti dahulu. Itu berbahaya. Itu contohnya,” tutur dia.

Salah satu peserta Millenial Lawu Colour Run, Millenial Road Safety Festival, yang mengaku bernama Aya, 17, menyampaikan kegiatan meriah dan menyenangkan. Dia berharap dirinya dan teman-teman seusianya semakin sadar dan peduli dengan keselamatan saat berkendara di jalan.

“Ini seru. Bisa olahraga sembari bertemu teman-teman. Sosialisasi lalu lintas dikemas dengan cara unik. Tapi mungkin sosialisasi tentang lalu lintas lebih diperbanyak. Tapi bagus sih, jadi ingat harus lebih tertib di jalan,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya