SOLOPOS.COM - Ilustrasi sakit kepala. (freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Kasus aktif Covid-19 saat ini kembali melonjak sering munculnya varian omicron. Bahkan dalam waktu tiga bulan, varian omicron telah menjadi jenis virus corona yang mendominasi di seluruh dunia. Infeksi omicron tidak menyebabkan gejala parah seperti delta dan varian sebelumnya, sehingga risiko rawat inap dan kematian rendah.

Jika dicermati, gejala omicron mirip dengan flu biasa dan sebagian besar menyebabkan pilek, sakit tenggorokan, nyeri tubuh, nyeri dada, kelelahan dan sakit kepala. Tapi meskipun infeksi omicron tergolong ringan, tetap penting bagi Anda mengindentifikasi melalui gejalanya yang dominan untuk mengambil perawatan pada waktu tepat dan mengurangi risiko infeksi.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Salah satu dari lima gejala teratas omicron mengacu studi yang berbasis di Inggris adalah sakit kepala. Sakit kepala bisa terjadi karena banyak alasan setiap hari, tetapi yang disebabkan oleh varian omicron terasa berbeda dari yang lain.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: 6 Bahan Alami yang Bantu Redakan Batuk Pilek karena Omicron

Tanda awal varian omicron yakni sakit kepala persisten yang sering disertai dengan gejala lain seperti pilek, sakit tenggorokan, dan kelelahan. Simak tiga cara untuk membedakan sakit kepala yang disebabkan oleh Covid-19 varian omicron dan lainnya.

1. Terjadi di kedua sisi kepala

Terkadang kepala kita hanya terasa sakit di satu sisi-kanan atau kiri atau pada bagian seperti daerah tengah. Daerah nyeri pada sakit kepala tergantung pada pemicu dan penyebab sakit kepala Anda. Ketika Anda terkena infeksi Omicron, rasa sakit bisa dirasakan di kedua sisi kepala atau bisa jadi di seluruh kepala.

2. Sakitnya terasa sedang hingga sangat menyakitkan

Intensitas sakit kepala Anda tergantung pada pemicunya. Bisa ringan jika disebabkan oleh tekanan kerja dan bisa parah jika disebabkan karena migrain. Dalam kasus infeksi omicron, sakit kepala sebagian besar terasa sedang hingga parah. Rasanya seperti berdenyut, menekan, atau menusuk, yang jarang terjadi pada kasus sakit kepala umum. Sakit kepala yang disebabkan oleh varian omicron juga berlangsung selama tiga hari, meskipun Anda meminum obat penghilang rasa sakit secara teratur.

Baca juga: Kenali Gejala Gastrointestinal Saat Terinfeksi Varian Omicron

3. Bisa disertai peradangan

Para ahli menyatakan sakit kepala dalam kasus omicron bisa menjadi reaksi peradangan tubuh saat melawan virus. Saat virus berkembang biak di sistem pernapasan, virus juga memengaruhi sinus, yang menyebabkan peradangan. Hal yang sama terjadi pada varian omicron. Jadi, sakit kepala biasanya terjadi dengan peradangan pada sinus. Jika Anda menderita masalah infeksi sinus maka sakit kepala Anda bisa lebih parah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya