SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Program Solo Car Free Day akhirnya secara resmi diluncurkan, Minggu (30/5). Program yang ditujukan untuk menekan emisi gas buang itu rencananya akan dievaluasi tiap bulan.

Sebagai program baru, Wakil Walikota (Wawali) Solo, FX Hadi Rudyatmo mengakui banyak kendala yang berpotensi muncul sepanjang pelaksanaan Solo Car Free Day. Untuk itu, evaluasi per bulan dinilainya harus dilakukan, agar program itu terus berjalan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Satu bulan dievaluasi. Dua bulan dievaluasi. Mungkin di sudut ini aman, tapi di sudut lain ada keluhan. Terus kita evaluasi, dengan harapan mampu menwujudkan penurunan emisi 6% pada tahun 2014,” kata Rudy, panggilan akrabnya, saat ditemui wartawan, di sela-sela peluncuran Solo Car Free Day di Jl Slamet Riyadi, kawasan Purwosari, Minggu (30/5).

Menurut Rudy, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membuka diri atas adanya ide dan kritik dari masyarakat. Termasuk, mengenai adanya wacana menambah kawasan car free day di lokasi lain. Namun demikian, Rudy menambahkan, sejauh ini Pemkot akan lebih fokus terhadap pelaksanaan Solo Car Free Day di Jl Slamet Riyadi. Sebab, menurut dia, boleh jadi car free day berjalan mulus di Jl Slamet Riyadi tapi imbasnya membuat kawasan Stasion Manahan yang biasanya ramai didatangi masyarakat pada hari Minggu menjadi sepi.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya