SOLOPOS.COM - Car Free Day Slamet Riyadi Solo terlihat lebih longgar di awal Ramadan, Minggu (26/3/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO — Hari bebas kendaraan atau Car Free Day (CFD) Solo terlihat sepi saat Ramadan. CFD Solo di awal bulan puasa tidak seperti Minggu biasanya yang dipenuhi orang dari berbagai daerah di sekitar Solo.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, jalan Slamet Riyadi Solo terlihat masih longgar sejak pukul 06.00 WIB. Bahkan hingga pukul 07.30 WIB, di kawasan pedestrian Sriwedari tidak terlihat banyak orang yang beraktivitas. 

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Padahal biasanya, di kawasan sekitar Sriwedari terdapat banyak sekali pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan berbagai macam kuliner. Hal itu membuat pengunjung CFD menumpuk di kawasan khusus kuliner. 

Namun ketika Ramadan ini, kawasan pedestrian Sriwedari banyak diisi oleh PKL aksesori, pakaian, dan oleh-oleh. Sekali pun ada penjual makanan, bukan makanan berat yang siap santap di tempat, melainkan camilan atau snack yang sudah dikemas untuk dibawa pulang. 

Salah satu penjual, Agus, mengatakan tetap berjualan meski Ramadan lantaran tetap ingin menambah penghasilan. Dia berjualan berambang goreng di dekat Sriwedari.

“Memang kalau dibandingkan hari biasa, puasa begini pengunjung CFD lebih sepi,” ujar dia kepada Solopos.com, Minggu (26/3/2023).

Pedagang lainnya, Ari, menuturkan tetap berjualan kaus kaki saat CFD. Menurutnya banyak penjual kuliner yang memilih libur lantaran Ramadan.

“Ini saya geser ke sini [kawasan Sriwedari] karena kan penjual makanan banyak yang memilih libur,” katanya. 

Pengunjung CFD Solo, Sugi, mengakui jika dibandingkan hari biasa, CFD kali ini tidak terlalu meriah. Namun dirinya tetap berkunjung ke CFD karena ingin mengisi waktu di sela-sela hari libur sekaligus menikmati suasana pagi agar lebih segar. Sugi mengaku memang biasa berjemur matahari pagi.

“CFD saat Ramadan rasanya memang rada kurang ya karena tidak ada tontonan dan tidak ada kulineran, tapi namanya bulan puasa, maklum,” ujar dia.

Catatan Solopos.com, sebagian pedagang kaki lima (PKL) makanan memang memilih tak menggelar lapak di Jl. Slamet Riyadi saat berlangsungnya CFD selama Ramadan. 

“Untuk CFD sepertinya tetap ada, kalau saya sendiri jualan di rumah saja tiap hari menjelang buka puasa karena saya jualan makanan,” ujar Ketua Paguyuban Srikandi, Imam Solichin, Rabu (23/3/2023).

Imam berjualan risoles dengan brand Fanyla Risoles di sekitar Fajar Indah, Baturan, Colomadu, Karanganyar, dan di depan Toko Puspita di kawasan Jl. Garuda Mas, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Dia akan memanfaatkan pasar takjil dadakan yang biasanya digelar di UMS untuk meraup cuan. Ia memilih untuk tidak berjualan di CFD Solo saat Ramadan.

Absennya pedagang kaki lima bisa dibilang menjadi salah satu sebab CFD Solo kian sepi. Para pengunjung yang biasanya duduk di lapak para penjaja kuliner sulit ditemukan saat Ramadan ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya