SOLOPOS.COM - Penampakan salah satu tugu perguruan silat yang berdiri di tepi jalan Ring Road Selatan Sragen, tepatnya di wilayah Mojo, Sragen, Jumat (26/6/2020). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN – Ratusan tugu perguruan silat di Sragen dipertahankan setelah para pengurus antar-kelompok mencapai kesepakatan. Kesepakatan itu diperoleh berdasarkan diskusi yang digelar, Senin (6/7/2020) di gedung DPRD Sragen.

Diskusi itu difasilitasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Sragen. Adapun pesertanya yakni perwakilan pengurus ranting hingga cabang 10 perguruan silat di Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Agenda dialog yang dipimpin Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo, digelar guna membahas nasib ratusan tugu perguruan silat. Awalnya ratusan tugu itu bakal dihancurkan demi menjaga suasana tetap kondusif.

Solo, Sukoharjo, Boyolali & Klaten, Masuk Zona Oranye Covid-19

Tetapi pada akhirnya Bupati Sragen memutuskan mempertahankan tugu/patung perguruan pencak silat yang ada. Tetapi warga perguruan silat dilarang menambah tugu/patung baru di tempat umum.

“Tugu atau patung perguruan pencak silat yang masuk di data kami ada sebanyak 193 buah. Saya mengambil kebijakan patung atau tugu tersebut tetap dibiarkan. Patung atau tugu tersebut dipelihara jangan sampai rusak,” terang Bupati Yuni.

Bupati Yuni mengimbau konflik antar-perguruan silat diselesaikan lewat forum diskusi. Dia juga menegaskan Pemkab Sragen tidak akan mengizinkan pembangunan tugu perguruan silat di lahan milik negara.

“Patung atau tugu yang sudah roboh pun dibiarkan tetap roboh tidak boleh dibangun lagi,” tegasnya.

Hiii.... Ini 5 Hal Mistik tentang Jenglot Bikin Bergidik

Selanjutnya Pemkab Sragen bakal membentuk tim untuk menginventarisasi patung/tugu perguruan pencak silat. Persoalan tugu/patung menjadi sensitif lantaran adanya peristiwa perusakan di wilayah Gesi, Sukodono, dan Mondokan.

Sebelumnya, Kapolres Sragen mewacanakan merobohkan tugu/patung karena menjadi sumber provokasi. Dia tidak menyangka Bupati Sragen justru memilih mempertahankan tugu perguruan silat itu.

Sebelum Tugu PSHT di Gesi Sragen Dirusak, Ada Konvoi Ratusan Pendekar, Siapa Mereka?

Diberitakan sebelumnya, konflik antar-perguruan silat di Sragen belakangan ini kembali memanas. Kemarin, Minggu (5/7/2020) empat tugu PSHT dan satu milik Kerasakti di kawasan Gesi, Sragen, dirusak. Sebelum perusakan tugu ada konvoi pendekar dengan sepeda motor yang jumlahnya mencapai 500-an orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya