SOLOPOS.COM - Sebuah mortir yang diduga peninggalan jaman penjajahan ditemukan seorang pekerja bangunan di Brumbung Rt 004/RW 007, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Senin (2/12/2013). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

  Sebuah mortir yang diduga peninggalan jaman penjajahan ditemukan seorang pekerja bangunan di Brumbung Rt 004/RW 007, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Senin (2/12/2013). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)


Sebuah mortir yang diduga peninggalan jaman penjajahan ditemukan seorang pekerja bangunan di Brumbung Rt 004/RW 007, Desa
Singodutan, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Senin (2/12/2013). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI — Seorang pekerja bangunan rumah di wilayah Brumbung RT 004/RW 007, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Fendi, 17, menemukan bahan peledak sejenis mortir sebesar bola sepak takraw, Senin (2/12/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penemuan itu dilaporkan ke rekan kerja dan diteruskan ke polisi. Mortir yang ditemukan diduga peninggalan zaman penjajahan Belanda. Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, penemuan bahan peledak itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.

Bahan peledak itu merupakan penemuan kali kedua setelah dua hari sebelumnya dia juga menemukan bahan peledak serupa. Benda tersebut tertimbun tanah setebal 30 sentimeter. Dua benda asing yang ditemukan Fendi berjarak sekitar 20 sentimeter. Diperkirakan benda itu tertimbun tanah ratusan tahun lalu. Kondisi barang sudah berkarat dan diselimuti tanah. Saat diangkat terasa berat.

“Tadi  sewaktu mencangkul tanah uruk, benda itu (sejenis bahan peledak) nongol. Saya ambil dan saya singkirkan di lokasi yang aman. Sabtu kemarin saya juga menemukan benda serupa dan sudah diambil petugas,” ujar Fendi.

Masih Aktif

Diceritakannya, benda tersebut selanjutnya disingkirkan di dekat sumur di belakang bangunan rumah. Sekadar informasi, rumah yang baru dibangun itu milik dokter spesialis bernama A Yani. Fendi mengaku tak takut melihat benda itu. Menurutnya, ketidaktakutannya dikarenakan belum tahu apakah bahan peledak itu bisa meledak atau tidak.

“Saya biasa wae [saja]. Kemarin [Sabtu] temuan itu [benda mirip mortir] saya laporkan ke Pak Yani [pekerja yang lain] selanjutnya dilaporkan ke petugas keamanan,” jelasnya. Fendi mengaku selain dua bahan peledak dirinya juga menemukan pisau dapur.

Kasat Reskrim Polres Wonogiri, AKP Budiarto, Kasat IntelkamPolres Wonogiri, AKP Sihono dan Kapolsek Selogiri, Iptu Henry Hutasoit memimpin anak buahnya melakukan pengamanan lokasi. Pantauan Solopos.com, tak ada warga sekitar yang menonton ataupun bergerombol melihat penemuan itu. Sementara di lokasi penemuan, pekerja bangunan tetap beraktifitas seperti biasa.

“Benda sejenis bahan peledak ditemukan di lahan kosong bagian depan rumah yang sedang dibangun. Penanganannya kami serahkan pada petugas jibom yang lebih ahli,” ujar Kasat Reskrim.

Dua petugas penjinak bom (jihandak) dibawa pimpinan Bripka Yunianto melakukan identifikasi.  Pelatuk sudah terlepas. Mortir tersebut sebesar bola takraw. “Mortir itu produksi pabrik zaman penjajahan. Walau terlihat berkarat, mortir tersebut masih aktif. Belum diketahui kapan benda itu diproduksi karena tertutup tanah dan berkarat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya