Solopos.com, KLATEN — Candi Plaosan merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang di bangun pada abad ke-9 oleh Sri Kahuluan dan Raja Rakai Pikatan. Candi Plaosan sendiri berlokasi di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Dilansir dari laman travelingyuk.com, Senin (21/11/2022), kawasan candi di bagi menjadi dua bagian, yaitu area Lor (Selatan) dan Kidul (Utara) dengan jarak 20 meter.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Cerita menariknya, Candi Plaosan ini sejatinya bukti cinta dari Rakai Pikatan yang menganut agama Hindu untuk sang istri Pramudya Wardhani yang menganut agama Buddha. Rakai Pikatan sengaja mendesain Candi Plaosan dengan sentuhan dua agama sekaligus (Hindu dan Buddha).
Menurut para peneliti, Candi Plaosan didominasi dengan corak Buddha sebab ada arca Buddha, Candi Perwara dan Kemucak Stupa. Di setiap bagian Candi Plaosan mempunyai relief yang berbeda-beda.
Di bagian utara terdapat aneka relief tokoh wanita, sedangkan di bagian selatan tempatnya relief tokoh laki-laki. Dari dua bagian tersebut di kelilingi 50 Candi Perwara dan 116 stupa.
Baca Juga: Dongkrak Pendapatan, Desa Keprabon Klaten Ingin Kelola Situs Yoni Terdampak Tol
Setiap bangunan induk memiliki enam ruangan, terdiri atas tiga di atas dan tiga di bawah. Di bagian tengah ada tiga arca Buddha yang duduk berderet menghadap ke pintu.
Selain menjadi peninggalan sejarah Candi Plaosan juga menjadi objek wisata bagi para wisatawan. Untuk masuk ke Candi Plaosan, Anda harus merogoh kocek sebesar Rp5.000, cukup terjangkau dan ramah di kantong.
Candi Plaosan buka setiap hari mulai pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB. Fasilitas yang ada di Candi Plaosan juga sudah lengkap, seperti warung makan, area parkir, toilet khusus hingga pusat informasi.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
