SOLOPOS.COM - Situs Candi Kedulan yang berada di Dusun Kedulan, Desa Tirtomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman. Foto diambil, Sabtu (15/7/2017). (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Candi Kedulan yang berada di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan akan segera dipugar

 
Harianjogja.com, SLEMAN--Candi Kedulan yang berada di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan akan segera dipugar. Sebagai langkah awal sebelum pemugaran yang rencananya akan dilakukan tahun 2018 mendatang, pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY akan melakukan penggalian kaki candi yang selama ini masih terpendam di dalam tanah.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Kepala Seksi Perlindungan dan Pemanfaatan BPCB DIY Wahyu Astuti menjelaskan kaki candi saat ini memang masih berada di terpendam  tanah dengan kedalaman sekitar 6 meter. Sementara untuk bagian tubuh, atap dan lantai candi, diakuinya sudah diangkat secara bertahap beberapa tahun terakhir.

Ekspedisi Mudik 2024

Dijelaskannya, Candi Kedulan sendiri ditemukan pertama kali tahun 1993 silam. Ketika itu semua bagian candi tertutup oleh tanah. “Kami lalu lakukan penelitian khusus. Alhasil, bagian tubuh candi sudah berhasil diangkat,” ucapnya kepada wartawan, Sabtu (15/7/2017).

Tak hanya itu, guna menjaga orisinalitas bentuk candi, setiap bagian yang ada nantinya akan ia registrasi, dilepas dan juga didokumentasikan. Barulah setelah semua bagian terangkat, mulai Januari sampai Desember 2018 akan dilakukan pemugaran untuk mengembalikan bentuk fisik candi sesuai dengan aslinya.

Adapun pemugaran itu, pihaknya akan melibatkan masyarakat setempat yang berpengalaman. “Kami tetap harus menjaga dan mematuhi prinsip orisinalitas, bentuknya harus tetap, materialnya tetap, pengerjaannya juga tetap jadi kalau dulu tidak pakai semen ya sekarang tidak memakai semen,” terang Wahyu.

Di Komplek Candi Kedulan, Wahyu menambahkan, pasca ditemukan pada 1993 lalu, setidaknya telah ditemukan pula tiga buah prasasti. Dua prasasti ditemukan pada 2002 yang berisi tentang pengaturan pajak dan bendungan. Sementara satu prasasti lainnya ditemukan pada 2015 dengan tulisan berbahasa Jawa Kuno.

Terpisah, salah satu arkeolog dari Balai Arkeologi DIY Hery Priswanto menjelaskan, Candi Kedulan merupakan salah satu dari beberapa komplek candi yang berada di kawasan Kalasan.

Dikatakannya, candi tersebut merupakan peninggalan dari Kerajaan Mataram Hindu. Diperkirakan, candi ini dibangun pada sekitar abad ke-8. “Jaraknya sekitar tiga kilometer dari Candi Kalasan,” katanya.

Candi induk memiliki tinggi 8 meter, terbagi menjadi bagian kaki, tubuh dan atap. Tubuh candi sendiri terdiri dari 10 lapis batu dengan tinggi 2,4 meter, memiliki beberapa relung yang berisi arca Ganesha (anak Dewa Siwa), Agastya, Durga (isteri Dewa Siwa), Nandaka dan Nandiswara (kendaraan Dewi Durga), serta mempunyai selasar sempit yang diduga hanya bisa dimasuki orang-orang tertentu.

Atap candi terdiri atas 13 lapis batu andesit. Dari keterangan diatas bisa diperkirakan bahwa arsitekturnya secara keseluruhan mirip dengan Candi Sambisari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya