SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Magelang–Bagian tengah Candi Borobudur seluas 121 X 121 meter mengalami pelapukan akibat timbunan abu vulkanik Gunung Merapi.

Untuk mencegah pelapukan semakin parah, bangunan bersejarah itu dibersihkan dengan cairan NaHCO3 alias soda kue.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Kelompok Kerja (Kapokja) Pemeliharaan Candi Balai Konservasi Peninggalan Candi Borobudur (BKPCB) Nahar Cahyandari mengatakan soda kue efektif membersihkan batuan candi. Cairan soda kue dengan dosis tertentu membuat  abu vulkanik bereaksi menjadi gas.

“Langkah itu kami lakukan setelah kami berkonsultasi dengan pakar kimia dari Fakultas MIPA Universitas Gajahmada (UGM) Prof Dr Endang Wahyuni. Namun setelah diberi soda kue, candi dibersihkan sebersih-bersihnya,” tegas Nahar.

Nahar menambahkan, hasil uji laboratirum menunjukkan abu vulkanik Merapi mengandung zat silica dan sulfur. Kedua zat tersebut mengakibatkan sifat asam yang tinggi terhadap batu anderoid candi sehingga melapuk.

“Natrium Bikarbonat sangat popular digunakan kalangan peninggalan purbakala untuk melakukan konservasi, baik berupa logam, batu atau artefak lain,” tutur Nahar.

Proses pembersihan Candi Borobudur akan dilakukan secara bertahap. Minggu pertama akan dilakukan pembersihan bagian Arupadhatu. Bagian ini terdiri dari 72 stupa, masing-masing 16 stupa induk, 24 stupa baris tengah, dan 32 stupa kecil baris bawah.

“Kemudian dilanjutkan dengan pembersihan bagian arca besar dan arca singa. Untuk bagian relief candi yang tidak banyak terkena abu vulkanik, dilakukan pada tahap berikutnya,” kata Nahar.

BPKCB juga akan melakukan penutupan beberapa bagian candi dengan plastik. Bagian-bagian itu antara lain stupa, arca dan bagian relief candi. Hal ini dilakukan untuk mencegah jatuhan abu secara vertikal yang dapat mengakibatkan kerusakan lebih parah.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Peninggalan Purbakala Kementrian Budaya dan Pariwisata, Yunus Satrio Atmodjo menyatakan proses pembersihan dan penyembuhan Candi Borobudur menjadi tanggung jawab kementriannya.

Menurut Yunus, pihaknya telah mendatangkan berbagai peralatan untuk membersihkan Candi Borobudur. Alat-alat tersebut berupa spray air, kacamata, masker, generator dan lainya senilai sebesar Rp. 120 juta.

Yunus menambahkan, proses pembersihan tidak hanya dilakukan terhadap Candi Borobudur. Hal serupa juga akan dilakukan terhadap candi-candi lainnya yang terkena paparan debu vulkanik Merapi seperti Candi Mendut, Candi Pawon dan Candi Prambanan.

“Kalau candi Mendut dan Pawon berada di bawah BP3,” ujar Yunus.

Selama proses pembersihan, kawasan Candi Borobudur tertutup untuk umum. Tidak dapat dipastikan, kapan candi yang juga tempat wisata itu akan dibuka kembali untuk umum.

“Tergantung apakah Merapi akan meletus lagi atau tidak atau ada hujan abu lagi atau tidak,” tegas Yunus.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya