SOLOPOS.COM - Ilustrasi zona merah Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Camat Bendosari, Sukoharjo, Rohmadi, mengaku bingung dengan penetapan Desa Puhgogor sebagai salah satu dari enam desa zona merah persebaran Covid-19 di Kabupaten Makmur.

Rohmadi mengatakan per Senin (22/2/2021) tidak ada kasus konfirmasi positif Covid-19 di desa tersebut. “Per hari ini [Senin], tidak ada kasus Covid-19 di Desa Puhgogor. Nihil. Ada dua warga setempat yang sakit tapi bukan terinfeksi Covid-19. Saya juga bingung kok bisa Desa Puhgogor masuk zona merah,” kata Rohmadi kepada Solopos.com, Senin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hampir senada disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Camat Sukoharjo Havid Danang Purnomo. Dalam informasi yang diungkap Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Kelurahan Combongan, Kecamatan Sukoharjo, masuk zona merah.

Baca Juga: Awas! 6 Kamera Speedcam Siap Tangkap Aksi Ugal-Ugalan Pengendara di Soloraya

Havid mengatakan tidak ada desa/kelurahan wilayahnya yang masuk kategori risiko tinggi atau zona merah Covid-19. Jika pun ada warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 jumlahnya tak lebih dari tiga orang setiap desa/kelurahan.

Kepala Desa Krajan, Kecamatan Weru, Sukoharjo, Sutejo, mengakui di desanya yang juga disebut masuk zona merah memang sempat ada kasus positif Covid-19. “Dulu memang sempat ada ada kasus Covid-19, namun sudah sepekan terakhir ini tidak ada kasus,” ujar Sutejo.

Gotong Royong

Sutejo mengatakan satgas Covid-19 Desa Krajan terus bekerja keras agar tidak ada lagi kasus Covid-19. Ia mengandalkan para pengurus RT/RW yang lebih memahami kondisi kesehatan dan aktivitas masyarakat wilayah masing-masing. Para pengurus RT/RW menjadi ujung tombak dalam memutus mata rantai penularan Covid-19.

Baca Juga: Bupati Yuni Jadi Vaksinator Covid-19, Pejabat Pemkab Sragen Antre Disuntik

Mereka langsung memperketat pengawasan kegiatan dan aktivitas masyarakat jika ada warga yang terpapar Covid-19. “Warga yang terkonfirmasi positif menjalani isolasi mandiri di rumah hingga sembuh. Seluruh kebutuhan makanan dan minuman disuplai warga setempat dengan cara gotong royong,” ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan data enam desa masuk zona merah Covid-19 itu bersumber dari DKK Jawa Tengah dalam situs corona.jatengprov.go.id, beberapa pekan lalu.

Kini, jumlah desa yang masuk zona merah Covid-19 berkurang menjadi hanya empat desa. Namun, ia tak menyebut secara jelas desa/kelurahan yang masuk zona merah Covid-19.

Baca Juga: Keluarga Pelajar SMP Yang Meninggal Dihantam Bus Di Sukoharjo Dapat Santunan Rp50 Juta

Jumlah Kasus Masih Tinggi

Sebagaimana diinformasikan, enam dari 167 desa dan kelurahan wilayah Kabupaten Sukoharjo masuk zona merah Covid-19. Hal ini lantaran angka kasus positif corona enam desa/kelurahan tersebut masih tinggi dibanding lainnya.

Merujuk data Satgas Covid-19, enam desa/kelurahan itu masing-masing Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari; Desa Kedungsono, Kecamatan Bulu. Lalu Desa Krajan, Kecamatan Weru; Desa Palur, Kecamatan Mojolaban; Desa Ngreco, Kecamatan Weru, dan Kelurahan Combongan, Kecamatan Sukoharjo.

Baca Juga: Ratusan Puntung Rokok Ditemukan di Taman Cerdas Solo Yang Tutup Selama PPKM

“Kasus positif virus corona di enam desa kelurahan masih tinggi dan berstatus zona merah,” kata Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati kepada Solopos.com, Minggu (21/2/2021).

Yunia mengatakan Satgas Covid-19 Sukoharjo sudah menangani kasus positif virus corona khususnya enam desa di lima kecamatan berstatus zona merah tersebut. Penanganan dilakukan dengan rawat inap dan isolasi mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya