SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO — Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sugeng Riyanto didampingi Sekretaris Fraksi PKS Abdul Ghofar Ismail, Minggu (24/2/2013), mengaku selama ini ditinggalkan PDIP sejak kekosongan kursi Wawali hingga pengiriman calon ke DPP PDIP. Namun belakangan PDIP secara intensif mulai melakukan lobi-lobi politik.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

PKS telah diajak komunikasi oleh PDIP selaku mitra koalisi untuk mengamankan calon rekomendasi dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Selain itu komunikasi kedua calon, yakni Ahmad Purnomo dan Teguh Prakoso. “Empat bulan lebih kami tidak diajak sama sekali komunikasi soal calon Wawali. Namun setelah calon itu turun dan diajukan ke DPRD, kami baru diajak komunikasi,” ujarnya.

Menurut Sugeng, langkah politik PDIP tidak sesuai dengan cara yang dianut PKS. PDIP menerapkan politik pintu tertutup dengan tidak melibatkan partai pendukung dalam memilih calon wawali. Termasuk seberapa besar masyarakat Kota Solo menerima calon tersebut. “Dasar itulah kami melakukan survey melalui telepon dengan metode systematic random sampling langsung ke warga Solo. Sampel yang digunakan 249 responden dengan tingkat kepercayaan 95%, sampling error 6,2%,” terangnya.

Sugeng menyebutkan dari hasil jejak pendapat dengan mengukur seberapa besar calon wawali yang diusung PDIP diketahui masyarakat, menunjukkan hasil yang cukup mencengangkan. Sebesar 73 persen responden survey mengaku tidak mengenal calon wawali dari PDIP. Bahkan, Ahmad Purnomo pun hanya mengantongi 12 persen responden. “Survey ini dilakukan saat PDIP mengajukan enam nama calon wawali ke DPP. Nama Teguh belum masuk, namun hasil survey ada pula nama Teguh termasuk yang diusulkan masyarakat. Tapi angkanya juga tidak banyak,” jelasnya.

Sekretaris FPKS Abdul Ghofar Ismail menambahkan fakta hasil survey menunjukkan dua kemungkinan, yakni masyarakat memang tidak mengenal calon wawali atau tidak menghendaki calon yang diajukan PDIP. Hingga kini, dia menambahkan PKS belum menentukan sikap terkait pemilihan calon wawali. Apakah PKS yang memiliki empat kursi di DPRD bakal mengamankan rekomendasi DPP atau sebaliknya. Partai berlambang bulan sabit kembar ini akan menggelar musyawarah sebelum hari H pemilihan calon wawali. “Kami akan menyampaikan hasil survey dalam musyawarah nanti. Dan ini akan dijadikan dasar bagi PKS untuk menentukan pilihan Wawali dalam sidang paripurna mendatang,” katanya.

Selain berdasarkan survey, imbuh dia, pihaknya juga akan menilai berdasarkan kapabilitas kandidat Wawali. “Kami sudah lakukan pertemuan dengan kedua calon dan lakukan pembicaraan,” tukasnya.

Pemilihan Wawali dijadwalkan digelar dalam rapat paripurna tanggal 26 Februari mendatang. DPRD Solo akan memilih satu dari dua nama calon sebagai Wawali, untuk bertugas hingga masa jabatan berakhir 2015 mendatang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya