SOLOPOS.COM - Ari Fahrial Syam (kabar24)

Ari Fahrial Syam (kabar24)

JAKARTA--Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufiq Kiemas beberapa hari lalu  menyentil sosok kandidat calon presiden yang dianggapnya sudah terlalu tua. Wajarkah kelompok usia lanjut memimpin negara ini?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut  Taufiq, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal ‘Ical’ Bakrie dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang notabene adalah istrinya, sudah mendekati usia 70 tahun. Oleh karena itu tak usah mencalonkan diri menjadi presiden.
“Mereka (Ical dan Megawati) jadi busur saja, tidak usah jadi anak panah,” begitu analogi yang disampaikan oleh TK, begitu nama Ketua MPR itu biasa disingkat.

Ekspedisi Mudik 2024

Soal kualitas kesehatan kelompok usia lanjut (usila) ini menjadi perhatian internist gastroenterologist  Ari Fahrial Syam dari  Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta, Kamis (12/4/2012). Menurut dia semua orang yang berumur di atas 60 tahun tergolong kelompok usila.

Umur diatas 60 tahun, katanya, berhubungan dengan berbagai risiko penyakit. Berbagai penyakit kanker menggunakan batasan umur 60 tahun untuk menentukan peningkatan risiko.

Usia 60 tahun juga digunakan patokan pensiun untuk seorang dokter pegawai negeri sipil bekerja di RS pemerintahan. Tetapi jika si dokter tersebut menjadi dosen atau dokter pendidik klinis maka usia pensiunanya  dinaikkan sampai 65 tahun. Di kalangan militer, usia pensiun bintara tamtama 53 tahun, sedang untuk perwira 58 tahun.

“Apakah orang diatas 65 tahun boleh memimpin bangsa atau pemimpin daerah dilihat dari sudut kesehatan,”tanya Ari.

Dia menjelaskan, kalau bicara sehat atau tidak sehat terhadap seseorang faktor umur bukan menjadi pertimbangan utama. Selain itu kondisi  kesehatan seseorang calon pemimpin saat ini juga harus bisa memprediksi kesehatan 5 tahun ke depan selama menjabat menjadi pemimpin.

Sehat atau tidak sehat dinilai dari berbagai hal antara lain: penilaian aspek psikologi  dan ini dapat dinilai melalui tes psikometri. Secara fisik yang harus dievaluasi adalah kondisi jantung, paru, ginjal, liver, mata dan THT.

“Harus dipastikan apakah ada kendala pada organ-organ tersebut sehingga membuat calon pemimpin tersebut tetap sehat  menjadi pimpinan selama 5 tahun kedepan,”ujar Ari lagi.

WHO mengestimasi lebih dari 75 % kematian pada negara industi terjadi pada usia diatas 65 tahun karena penyakit jantung, kanker dan penyakit pembuluh darah otak (stroke).

“Penyakit ini juga harus menjadi perhatian dalam mengevaluasi status kesehatan seseorang yang berumur diatas 65 tahun,”tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya