SOLOPOS.COM - Hewan kurban

Solopos.com, SUKOHARJO — Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo melaksanakan pengobatan cacing pada calon hewan kurban sapi dan kambing untuk Hari Raya Iduladha nanti.

Pengobatan gratis hewan kurban ini agar tidak lagi ditemukan kasus hati sapi dan kambing bercacing saat penyembelihan nanti.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kabid Peternakan dan Kesehatan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Yuli Dwi Irianto mengatakan pengobatan cacing telah dilakukan sejak sepekan lalu. Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan diterjunkan berkeliling di wilayah Kabupaten Sukoharjo.

Mbalela! Pasutri Gemolong Sragen Menolak Percaya Hasil Tes Swab-nya Positif Covid-19

Ekspedisi Mudik 2024

Petugas mendatangi para peternak dan pedagang hewan kurban di Sukoharjo. “Petugas memberikan obat cacing. Ini kami lakukan jauh hari sebagai bagian dari persiapan menghadapi penyembelihan hewan kurban,” kata dia kepada Solopos.com, akhir pekan lalu.

Lebih lanjut, dia menjelaskan minimal 21 hari sebelum penyembelihan, hewan kurban sudah diberi obat cacing. Hal ini dimaksudkan agar saat penyembelihan hewan kurban tidak ada temuan masalah hati sapi bercacing.

Pengobatan ini sekaligus sosialisasi kepada peternak dan pedagang agar tetap memperhatikan kesehatan hewan kurban khususnya bagian dalam hati.

Gelar Rapat Perdana, DPC PDIP Solo Langsung Tancap Gas Menangkan Gibran-Teguh di Pilkada

Yuli tak memungkiri setiap kali momen penyembelihan hewan kurban di Sukoharjo selalu ada temuan masalah hati sapi bercacing.

Meski demikian, jumlahnya terus mengalami penurunan setiap tahun setelah Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo bergerak cepat turun ke peternak dan pedagang dengan pemberian pengobatan cacing.

Pemantauan Petugas

“Jadi hewan kurban yang sudah kami periksa dan diberi pengobatan kemungkinan besar sehat dan tidak bermasalah. Beda kalau itu didatangkan warga secara mendadak dan disembelih lepas dari pemantauan petugas. Kemungkinan muncul masalah cacing hati,” katanya.

Kebanjiran Spesimen Swab, Laboratorium RS UNS Solo Tutup Hingga 21 Juli

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Netty Harjianti sebelumnya mengatakan saat ini lalu lintas perdagangan hewan kurban menunjukan peningkatan baik berasal dari lokal Sukoharjo maupun keluar masuk antardaerah.

Hewan kurban tersebut wajib memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan Surat Keterangan Status Reproduksi (SKSR). Surat dikeluarkan dinas sebagai bentuk kelayakan terhadap hewan kurban.

“Perdagangan hewan kurban baik di lokal Sukoharjo maupun keluar masuk antardaerah semakin meningkat. Apalagi kondisi pasar hewan sudah dibuka meski kondisi masih pandemi virus corona. Kami akan lakukan pemantauan ketat,” ujarnya.

Pendaki yang Terperosok ke Kawah Candradimuka Lawu Berhasil Dievakuasi

Lalu lintas perdagangan hewan kurban di Sukoharjo, kata Netty, banyak ditemukan berupa pengiriman sapi dan kambing keluar daerah. Pengiriman dilakukan langsung oleh peternak di wilayah Soloraya.

Di masa pandemi virus corona, Dinas Pertanian memantau secara ketat khususnya pengiriman hewan kurban sapi ke luar daerah sampai ke wilayah Jawa Barat dan Jakarta.

“Dari sisi hewan kurban tidak ada masalah, tapi berkaitan dengan manusianya baik sopir dan kernet kami minta bantuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona untuk membantu memantau kesehatan mereka,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya