SOLOPOS.COM - Area yang akan dikembangkan menjadi kawasan Wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri di Dusun Godean, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri. Foto diambil Jumat (23/4/2021). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI -- Rencana pengembangan kawasan wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri menjadi serupa Guatape Dam di Kolombia bakal menempati lahan seluas seluas 115 hekatare.

Sebagian besar lahan itu saat ini berwujud lahan kosong. Solopos.com menelusuri beberapa bagian lahan itu selama lebih kurang dua jam. Tiga lokasi dijadikan tempat bersandar perahu nelayan/petani ikan sekaligus sebagai tempat pendaratan ikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Area sekitar lokasi tersebut berdiri warung dengan bangunan tak permanen dan semi permanen, hunian, gudang pakan ikan, kantor koperasi petani ikan, dan tempat memancing. Selain itu ada lahan yang ditanami kacang dan padi oleh warga.

Baca Juga: Kisah Pilu Di Balik Lahirnya Proyek Wisata WGM Wonogiri Jadi Mirip Guatape

Solopos.com menelusuri kondisi lahan WGM Wonogiri yang seluruhnya masuk wilayah Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, tersebut, Jumat (23/4/2021). Lahan 115 ha itu terletak di sisi barat objek wisata WGM yakni dari SDN 2 Sendang hingga lokasi bersandar perahu dan tempat pemancingan yang disebut warga sebagai kawasan Cakaran, Dusun Bendorejo.

Sebelah utara lahan terdapat jalan raya Wonogiri-Pracimantoro berstatus jalan provinsi. Warga menginformasikan, tanah dekat jalan kebanyakan lahan milik warga berupa rumah makan, rumah hunian, gudang, tempat karaoke, dan lahan kosong.

lahan wgm wonogiri
Lahan kawasan WGM Wongiri yang akan dikembangkan menjadi objek wisata mirip Guatape Dam, Kolombia. (Solopos/Rudi Hartono)

Lahan waduk berada di sisi utara atau belakang kawasan tersebut. Warga mengetahuinya berdasar gambar pada sertifikat tanah. Lahan waduk dibagi menjadi dua, yakni aset Perum Jasa Tirta atau PJT dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

Baca Juga: Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Dikembangkan Mirip Guatape Dam Kolombia, Ini Harapan Warga Sekitar

Enam Jalan

Lahan SDN 2 Sendang hingga Cakaran tercatat ada enam jalan/gang menuju area dekat WGM Wonogiri. Ada yang hanya bisa dilalui sepeda motor, ada pula yang bisa dilalui mobil. Jumlah itu belum termasuk jalan setapak.

Lahan calon Guatape Wonogiri itu terletak di dua dusun, yakni Godean dan Bendorejo. Sebelah barat tak jauh dari Objek Wisata WGM terdapat jalan menuju waduk. Kawasan dekat jalan raya terdapat permukiman warga.

Ujung utara permukiman ada lahan kosong yang luas. Ada juga lahan yang ditanami padi. Warga yang ditemui Solopos.com di lokasi, Pardi, 64, mengaku sudah mendapat kabar lahan waduk tersebut akan dijadikan kawasan wisata.

Baca Juga: Pedagang Berharap Wisata WGM Wonogiri Buka saat Lebaran

Ia merupakan penggarap sebagian lahan di area sekitar WGM Wonogiri tersebut. Lahan itu berstatus hak milik adiknya, Gito, yang saat ini tinggal di Jakarta. Gito membeli lahan itu dari warga pada 2006 lalu.

Pardi sudah berkomunikasi dengan Gito ihwal rencana pemerintah yang akan menjadikan lahan sekitar lahan adiknya itu sebagai kawasan wisata. “Adik saya tak mempermasalahkan jika lahan miliknya nantinya terkena proyek. Adik saya bilang enggak apa-apa kalau lahannya dibebaskan, asal harganya cocok,” kata Pardi.

lahan wgm wonogiri
Lahan kawasan WGM Wongiri yang akan dikembangkan menjadi objek wisata mirip Guatape Dam, Kolombia. (Solopos/Rudi Hartono)

Pardi menceritakan dahulu lahan waduk sisi barat Objek Wisata WGM hingga Cakaran merupakan permukiman warga Godean dan Bendorejo. Dari selatan ke utara konturnya menurun. Di bagian bawah adalah permukiman warga.

Baca Juga: Baru 3 Tahun, Selter Pedagang WGM Wonogiri Senilai Miliaran Rupiah Dibongkar

Aset PJT dan BBWSBS

Seluruh lahan permukiman itu terkena dampak pembangunan WGM Wonogiri, sehingga warga bertransmigrasi ke luar Jawa. Lahan permukiman dan ladang warga yang terdampak pembangunan waduk diganti rugi oleh pemerintah. Alhasil, saat ini area tersebut menjadi aset PJT dan BBWSBS.

Pada sisi barat area itu terdapat sungai yang bermuara ke waduk. Warga menyebutnya Kalen Grenjengan. Sebelah barat sungai tersebut terdapat jalan lagi. Di ujung jalan terdapat permakaman.

Menurut penghuni rumah tak jauh dari lokasi itu, Suroto, permakaman tersebut termasuk lahan waduk. Lahan milik warga hanya deret pekarangan sekitar rumahnya. “Kalau dilihat berdasar sertifikat tanah, lahan belakang rumah saya ini lahan waduk milik pemerintah, termasuk permakaman ini,” ulas lelaki paruh baya itu.

Baca Juga: Dana Rp170 Miliar untuk Perombakan Wisata WGM Wonogiri Mirip Guatape

Pengamatan Solopos.com, sebelah selatan lahan permakaman dekat WGM Wonogiri itu terdapat plakat besi yang berisi informasi lahan tersebut milik Jasa Tirta yang disertai peringatan untuk tidak memanfaatkan lahan. Lahan sebelah barat plakat itu ditanami padi. Suroto menyebut lahan terasering tersebut milik warga.

Sebelah barat lebih kurang 100 meter dari lokasi tersebut terdapat jalan masuk menuju waduk lagi. Jalan itu dekat dengan rumah makan Moro Seneng Tenan. Jalannya bisa dilalui sepeda motor.

Di ujung dekat waduk jalan terdapat tempat bersandar perahu petani ikan dan nelayan. Lokasinya masih masuk Dusun Godean. Area sekitarnya ada tempat pemancingan dan berdiri warung makan.

Baca Juga: Intip Keindahan Guatape Dam Kolombia, Wisata Hit yang Bakal Ditiru WGM Wonogiri

Karamba Apung

Dari lokasi itu terlihat karamba apung tempat budi daya ikan yang sangat luas. Pemilik warung di area tersebut, Tutik, 43, tak memungkiri warungnya yang berada di pinggir WGM Wonogiri berdiri di lahan pemerintah.

Kendati demikian, Ia berharap pihak terkait memberinya tempat untuk berjualan di area itu apabila ke depan kawasan tersebut dijadikan tempat wisata. Namun, jika aspirasinya tidak dikabulkan, ia pasrah saja karena tak punya kekuatan untuk protes.

“Berjualan di warung ini menjadi pekerjaan utama saya. Semoga saja pemerintah memberi perhatian,” ucap Tutik.

Baca Juga: Pengembangan Wisata WGM Wonogiri, Kades Sendang: Warga Akan Punya "Pohon Uang"

Menuju ke barat lebih kurang 150 meter di lahan WGM Wonogiri itu terdapat jalan menuju waduk lagi. Jalan itu bisa dilalui mobil. Lokasinya terletak di Dusun Bendorejo. Sebelum mencapai tepi waduk terdapat pertigaan.

area pengembangan wisata wgm wonogiri guatape (1) dirombak Wonogiri
Area Wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri dan sekitarnya yang akan dikembangkan mulai tahun ini. Foto diambil dari Wisata Watu Cenik, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (17/4/2021). (Solopos/Rudi Hartono)

Kedua jalan di antaranya sama-sama menuju tepi waduk. Area tepi waduk yang pertama terdapat rumah yang dihuni satu keluarga. Selain itu terdapat gudang pakan ikan dan kantor koperasi yang menjual pakan ikan.

Area dekat waduk merupakan tempat bersandar perahu nelayan dan petani ikan. Dari lokasi itu terlihat ada kawasan karamba apung. Sisi barat dari lokasi bersandar perahu terdapat lahan terasiring yang ditanami padi.

Baca Juga: WGM Wonogiri Bakal Dirombak Mirip Guatape Dam Kolombia, Punya 46 Wahana

Pabrik Tepung Ikan

Penghuni rumah di lahan WGM Wonogiri tersebut, Suradi dan Rudiyatmi, mengaku belum mendengar kabar sekitar tempat tinggalnya itu akan dijadikan kawasan wisata. Mereka selama ini tinggal di rumah tak permanen di area itu dengan izin dari PJT. Lahan rumahnya disewanya senilai Rp560.000/tahun.

Area kedua di kawasan itu terdapat bangunan bekas pabrik tepung ikan. Bangunan itu dilengkapi halaman yang dahulu untuk menjemur bangkai ikan yang akan dijadikan tepung. Saat pabrik masih beroperasi area tersebut berbau busuk.

Bau itu berasal dari bangkai ikan. Oleh karena itu warga menyebutnya Batangan. Batang merupakan kata dalam bahasa Jawa yang berarti bangkai. Area dekat waduk dijadikan tempat pemancingan. Dekat bangunan bekas pabrik terdapat warung.

Baca Juga: Keren! Wonogiri Bakal Punya Wisata Mirip Guatape Dam Kolombia

Sebelah barat area itu terdapat tempat bersandar perahu lagi yang disebut warga kawasan teluk Cakaran. Lokasi tersebut sebelumnya dimanfaatkan PT Aqua Farm sebagai dermaga. Perusahaan tersebut kini sudah tidak memiliki karamba apung lagi di waduk.

Area sekitarnya terdapat tempat pemancingan dan deret warung makan dan tempat tinggal. Area pemancingan selalu ramai karena area itu menjadi tempat pemancingan favorit warga dari berbagai wilayah. Dari lokasi itu terlihat kawasan karamba apung.

Salah satu pemilik warung makan, Ny Sukatno, menginformasikan dia dan warga lainnya yang mengelola rumah makan di lokasi itu memiliki hak pakai. Ia berharap rumah makannya bisa dipertahankan meski nanti akan ada pengembangan Wisata WGM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya