SOLOPOS.COM - Petugas Reskrim Polres Sleman menunjukkan barang bukti berupa buku tabungan dan ATM milik tersangka yang dijadikan sebagai media transfer uang dari para korban. (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, SLEMAN –  Kasatreskrim Polres Sleman AKP Alaal Prasetyo menyatakan setelah menggunakan modus tes, tersangka kemudian menyerahkan surat pengumuman dari Rektor UGM yang berisi bahwa korban sudah diterima di Fakultas Kedokteran pada 24 Juli 2013. Belakangan diketahui surat itu ternyata palsu.

Setelah itu Sri Ganeviati yang juga ibu dari Muhammad Iqbal diminta menyetorkan uang. Akhirnya korban pun menyetor dua kali lagi yakni Rp250 juta dan Rp150 juta. Dengan demikian korban Sri Ganeviati total sudah menyetor Rp439,5 juta kepada para tersangka.
“Korban lainnya juga sama mereka diminta menyetorkan bervariasi antara Rp350 juta hingga Rp750 juta,” kata dia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati demikian setelah korban memeriksa di Fakultas Kedokteran, ternyata nama calon mahasiswa itu tidak tertera di papan pengumuman. Akhirnya korban pun melapor ke Polres Sleman.

Ekspedisi Mudik 2024

Alaal mengetengahkan, uang dari para korban kemudian dibagi oleh kelima tersangka. Budi Purwanto mendapatkan Rp2,4 miliar, sedangkan Dede Kusnada menerima Rp1,5 miliar. Selain itu tersangka lain seperti Marinda Rizka Kamal, Karim dan Silvyantari masing-masing sebesar Rp100 juta.

Dalam catatan rekening tersangka Budi Purwanto, ia menggunakan modus pembelian sejumlah properti untuk melakukan penarikan uang dalam jumlah besar yang didapat dari para korban.

Pada Selasa (5/2/2014) kemarin tersangka dikeler untuk menunjukkan tanah milik tersangka yang dibeli diduga dari hasil kejahatan calo pendaftaran masuk UGM. “Menurut pengakuan baru kali ini dia melakukan aksinya,” urai Alaal.

Seperti diberitakan sebelumnya, lima orang yang diduga sebagai calo pendaftaran masuk ke Fakultas Kedokteran UGM ditangkap Satuan Reskrim Polres Sleman, pekan lalu.

Para calo ini ditangkap karena sudah menerima pelicin sebesar Rp4,1 miliar tapi gagal meloloskan belasan korban.

Kelima pelaku yang ditangkap adalah Budi Purwanto warga Kregolan, Margomulyo, Seyegan, Sleman. Budi merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS) di bidang administrasi UGM.  Dede Kusnada Direktur CV Jogja Education, warga Ngestiharjo, Kasihan, Bantul serta Silvyantari, mahasiswa S-2 UGM asal Riau.

Kemudian Marinda Rizka Kamal warga Panggungan, Trihanggo, Gamping, Sleman dan Karim juga asal Riau tinggal di Jogja masih satu kampung dengan Silvyantari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya