SOLOPOS.COM - Petugas Reskrim Polres Sleman menunjukkan barang bukti berupa buku tabungan dan ATM milik tersangka yang dijadikan sebagai media transfer uang dari para korban. (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, SLEMAN –  Kasatreskrim Polres Sleman AKP Alaal Prasetyo secara detail menjelaskan para tersangka dugaan calo masuk UGM menggunakan modus bimbingan belajar dalam beraksi.

Sebelumnya para korban diminta menyerahkan semua persyaratan administrasi dari bimbel sampai pada ujian tes kepada tersangka Budi Purwanto. Korban Muhammad Iqbal sendiri sempat menjalani bimbel di tempat milik tersangka Dede yang dikelola bersama tersangka Marinda Rizka Kamal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Total korban yang mengikuti bimbel saat itu mencapai puluhan calon mahasiswa. Sebelum menjalani bimbel para korban dimintai uang muka sogokan Rp39,5 juta. Dengan alasan rincian Rp30 juta sebagai uang muka pendaftaran dan Rp9,5 juta uang bimbingan belajar.

Mereka diminta menyetorkan uang secara bervariasi kepada tersangka Budi Purwanto. “Modusnya menggunakan bimbingan belajar atas arahan tersangka Budi,” ungkapnya Rabu (5/2/2014).

Kendati demikian dari banyaknya korban hanya tujuh yang melaporkan, salah satu berkasnya yang sudah lengkap yakni korban Sri Ganeviati yang akan mendaftarkan anaknya Muhammad Iqbal.

Selain karena para korban kebanyakan dari luar Jogja, korban di luar tujuh yang melapor mereka menginginkan uangnya kembali.

Dalam bimbel itu, para korban calon mahasiswa yang akan masuk ke Fakultas Kedokteran itu dibagi dalam tiga kelas yakni Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sebanyak tujuh siswa. Kelompok Ujian Masuk (UM) UGM sebanyak 12 siswa dan Kelompok Kedokteran Internasional sebanyak 12 siswa. Setelah menjalani bimbel, lanjut dia, seperti para calon mahasiswa lainya, korban mengikuti ujian tes melalui jalur UM-UGM Fakultas Kedokteran pada Juli 2013.

Seperti diberitakan sebelumnya, lima orang yang diduga sebagai calo pendaftaran masuk ke Fakultas Kedokteran UGM ditangkap Satuan Reskrim Polres Sleman, pekan lalu.

Para calo ini ditangkap karena sudah menerima pelicin sebesar Rp4,1 miliar tapi gagal meloloskan belasan korban.

Kelima pelaku yang ditangkap adalah Budi Purwanto warga Kregolan, Margomulyo, Seyegan, Sleman. Budi merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS) di bidang administrasi UGM.  Dede Kusnada Direktur CV Jogja Education, warga Ngestiharjo, Kasihan, Bantul serta Silvyantari, mahasiswa S-2 UGM asal Riau.

Kemudian Marinda Rizka Kamal warga Panggungan, Trihanggo, Gamping, Sleman dan Karim juga asal Riau tinggal di Jogja masih satu kampung dengan Silvyantari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya