Calhaj pengidap diabetes disarankan bawa insulin

JOGJA—Musim ini Kota Jogja akan memberangkatkan jamaah calon haji (calhaj) sebanyak 457 orang. Empat orang di antaranya pengidap diabetes.

Pemberangkatan calhaj di Pemkot Jogja itu dilakukan secara berselang dengan pembagian beberapa kelompok terbang (kloter). Kloter pertama terdapat 375 calhaj yang akan diberangkatkan. Sisanya dibagi menjadi dua kloter yakni di kloter 41 SOC bersama dengan Gunungkidul sebanyak 63 calhaj dan di kloter 90 SOC sebanyak 97 calhaj.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Kepala Seksi Haji Kemenag Kota Jogja, Hasto Perwiro Untoro di Balaikota Kamis (29/9) siang menjelaskan, pemberangkatan jamaah haji ke Tanah Suci itu sudah sesuai dengan ketentuan waktu oleh pemerintah. Hasto menjelaskan di antara seluruh jamaah haji yang diberangkatkan terdapat empat calon haji yang diketahui menderita diabetes. Namun Hasto menilai diabetes itu tidak akan memengaruhi perjalanan ibadahnya.   

Menurut dia, bagi penderita diabetes dengan stadium tertentu maka sudah disarankan untuk melengkapi diri dengan zat insulin. Ia berharap dengan bantuan penyuntikan secara rutin sesuai aturan medis maka perjalanan rukun Islam kelima itu dapat berjalan dengan lancar. “

Ada empat orang penderita diabetes. Namun karena kondisi mereka baik maka tetap diperbolehkan berangkat, dengan catatan wajib membawa insulin. Diharapkan setiap hari yang bersangkutan meminta dokter yang mendampingi untuk disuntikkan ini dilakukan untuk menjaga kestabilan fisik,” jelasnya.

Secara teknis pemberangkatan Hasto menambahkan, calhaj dibagi atas tiga kloter yakni, kloter 36 (kloter untuk 375 calhaj) diberangkatkan pada 23 Oktober. Kloter 41 pada 13 Oktober sedangkan Kloter 90 pada 30 Oktober nanti. Setiap jamaah calhaj apada H-1 dan H-2 berangkat ke Donohudan. Pada 3 Oktober mendatang, direncanakan calhaj akan pamitan dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X.(Harian Jogja/Rina Wijayanti)