Haji
Minggu, 16 Oktober 2011 - 16:12 WIB

Calhaj asal Cilacap meninggal dunia

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Solopos.com)–Calon jemaah haji (Calhaj) asal Cilacap yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 44 Embarkasi Solo, Slamet Riyadi, 66, meninggal dunia saat berada di Jedah, Minggu (16/10/2011).

Kasubag Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo, Badrussalam, mengatakan berdasarkan informasi dari petugas Tim Pembimbing Haji Indonesia (TPHI) Kloter 44 Embakrasi Solo, Slamet Riyadi wafat ketika masih berada di dalam pesawat. Diduga, ia meninggal karena sakit jantung.

Advertisement

“Kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari petugas TPIH. Informasi sementara, beliau (Slamet Riyadi-red) meninggal dunia karena sakit jantung. Tahunya, saat pesawat sedang mendarat,” papar Badrusalam didampingi staf Humas PPIH Embarkasi Solo, Zainal Abidin kepada wartawan di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Minggu.

Slamet Riyadi mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan, Jumat (14/10/2011), pukul 19.00 WIB. Kemudian ia diberangkatkan ke Arab Saudi, Sabtu (15/10/2011), pukul 19.00 WIB dan dijadwalkan sampai di Bandara King Abdul Aziz, Minggu, pukul 03.15 WIB. Pria asal Desa Pahonjean RT 1/RW III Kecamatan Pahonjean, Cilacap tersebut ikut dalam penerbangan SOC 044 2370603.

Setelah menerima informasi tersebut, sambung Badrus, petugas PPIH Embarkasi Solo langsung mengecek data kesehatan pihak bersangkutan. Diketahui, semula Slamet telah lolos dalam pemeriksaan kesehatan sehingga layak diberangkatkan ke Tanah Suci.

Advertisement

“Dari pemeriksaan kesehatan tidak terdapat catatan apa-apa. Dia dalam kondisi sehat,” sambung Zainal.

Sementara itu, salah satu Calhaj asal Demak, Sumiyati yang masuk ke Asrama Haji Donohudan sejak Kamis (6/10/2011), belum bisa diberangkatkan ke Tanah Suci lantaran sakit tubercolosis.

Seharusnya, jemaah dari Kloter 17 tersebut ikut berangkat ke Arab Saudi, Jumat (7/10/2011) lalu. Sebelumnya, Sumiyati sempat dirawat di RS Moewardi Solo. Akan tetapi, karena kondisinya semakin membaik, perawatan Sumiyati dipindah ke Puskesmas Ngemplak, Boyolali.

Advertisement

“Supanya, sewaktu-waktu kondisinya fit, ia bisa langsung diberangkatkan ke Tanah Suci. Karena kondisinya sudah membaik,” tutur Zainal.

(hkt)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif