SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Sekretaris Departemen Pemerintahan DPP PDI Perjuangan Hanjaya Setiawan meminta pemerintah tidak mengikuti ajakan pemblokiran frekuensi jaringan seluler 5G Huawei yang dilakukan Amerika Serikat (AS).

“Kalau ikut memblokir 5G, interkoneksi antarjaringan akan semakin sulit dan mahal, yang pada akhirnya konsumen akan menanggung beban biaya,” kata Hanjaya Setiawan saat dihubungi melalui sambungan telepon dari Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/3/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, alasan AS menolak frekuensi jaringan seluler 5G itu tidak memiliki dasar ilmiah dan berpotensi merugikan konsumen telekomunikasi karena justru membuat konsumen kehilangan kesempatan menikmati teknologi tinggi berbiaya murah. Apalagi, lanjut dia, dalam era Industri 4.0 dibutuhkan teknologi koneksi telekomunikasi yang mumpuni, namun terjangkau.

Ekspedisi Mudik 2024

“Hal itu justru berpotensi merugikan konsumen telekomunikasi, bahkan terindikasi sebagai praktik perang dagang yang tidak sehat,” ujar caleg DPR dari  Daerah Pemilihan Jateng I pada Pemilu 2019 yang meliputi Kota Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, serta Kendal itu.

Terbukti, lanjut dia, negara sekutu utama Amerika yang memiliki kemampuan teknologi tinggi, yakni Inggris dan Jerman, menolak ajakan pemblokiran jaringan seluler yang dilakukan AS tersebut. Bahkan, Robert Hannigan, mantan Direktur Intelligent Signals and Cryptography di Kantor Pusat Komunikasi Pemerintah (GCHQ), menyatakan klaim Amerika tersebut sebagai omong kosong.

“Sebagai negara yang punya kecenderungan menganut pasar bebas, Amerika seharusnya memberikan kesempatan kepada provider telekomunikasi untuk menghadirkan layanan canggih berbiaya murah melalui praktik kompetisi yang sehat,” katanya.

Lebih lanjut, Hanjaya meminta pemerintah Indonesia mendorong perusahaan telekomunikasi untuk mengoptimalkan frekuensi jaringan seluler 4G yang ada sekarang, sebelum melangkah ke jaringan seluler 5G. “Nanti kalau saatnya masuk ke frekuensi jaringan seluler 5G, pemerintah diharapkan memilih penyedia layanan jaringan seluler 5G terbaik tanpa takut akan tekanan politik dari pihak negara mana pun dan pertimbangan harus berdasarkan manfaat bagi negara, masyarakat, serta konsumen telekomunikasi,” ujarnya.

Amerika Serikat dikabarkan memperingatkan sekutu-sekutu negara adidaya itu agar tidak menggunakan teknologi Huawei terkait dengan penggunaan frekuensi jaringan seluler 5G. Huawei adalah pemasok perangkat 5G utama ke beberapa operator telekomunikasi besar dunia. Pemblokiran yang diprakarsai AS itu karena menganggap penggunaan frekuensi jaringan seluler 5G itu bisa mengancam keamanan negara adidaya itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya