SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, SLEMAN—Penarikan bantuan dari calon anggota legislatig (Caleg) berinisial RW yang diterima warga di Dusun Sucen, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman, tak dilakukan. Kepastian itu disampaikan pihak RW dalam klarifikasi yang disampaikan kepada Harian Jogja, Jumat (25/4/2014).

Sebelumnya, Harian Jogja menerbitkan berita berjudul Caleg Gagal Bakal Tarik Sumbangan. Dalam berita itu disampaikan bahwa warga mengaku didatangi tim sukses RW yang berniat menarik kembali uang sumbangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terkait hal itu suami yang juga tim sukses RW, Aris, mengatakan pihaknya memang memberikan bantuan tersebut kepada kelompok kesenian itu. Alasannya untuk memotivasi kelompok seni jatilan karena kebetulan peralatan yang mereka miliki butuh peremajaan.

Ekspedisi Mudik 2024

Terkait isu akan ditariknya bantuan, menurutnya, tidak ada rencana seperti itu. Menurut Aris, Sunaryo beserta satu orang temannya mendatangi posko tim sukses RW. Keduanya menyampaikan permintaan maaf karena RW tak mendapatkan suara yang signifikan. Karena merasa tidak mampu berkontribusi kepada RW, pengurus jatilan itu justru akan mengembalikan bantuan.

“Mas Sunaryo selaku ketua datang ke posko kami, bilang nyuwun pangapunten karena tidak bisa berbuat banyak, dan ikut prihatin karena perolehan suara tidak seperti yang diharapkan. Kami sampaikan tidak masalah, yang penting sudah berusaha. Kami sama sekali tidak ada niat meminta. Itu keinginan warga sendiri], tak balekne apa ya [saya kembalikan saja], tidak pernah meminta. Mereka [kelompok seni] menyampaikan kalau seperti ini bagaimana? Wah ya monggo [Ya tidak apa-apa], itu niat mereka dengan catatan kami tidak pernah meminta,” ucap Aris melalui sambungan telepon kepada Harian Jogja, Jumat.

Ia kembali menegaskan, tidak ada intervensi yang dilakukan kepada Sunaryo maupun warga untuk menarik bantuan. Ia mengklaim justru membesarkan hati warga meski suara yang diperoleh RW kecil di TPS tersebut.

“Kami dibantu sudah maturnuwun, tidak juga tidak apa-apa karena memang seperti itu hasilnya, ada tangan Tuhan. Ada hikmah yang akan bisa diambil,” katanya lagi.

Agus juga menyatakan, warga dapat memanfaatkan gamelan itu dengan baik. Ke depan, pihaknya akan siap jika sewaktu-waktu diajak kerja sama dalam membangun kesenian. “Tidak ada penarikan, yang sudah dibelikan gamelan ya biar dipakai pentas. Saya malah mau melihat pentasnya dan kalau butuh sesuatu ya selama kami mampu siap memberikannya,” imbuh dia.

Terkait penarikan uang Rp30.000, Aris pun membantah. Kedatangan tim sukses ke dusun tersebut hanya sekadar klarifikasi seperti keinginan warga. Kendati demikian, ia tidak menjelaskan detail materi klarifikasinya.

“Soal uang itu tidak pernah ada masalah, tidak ada itu, apalagi menarik. Masak tega menarik, Rp30.000, uripe opo mung tekan semene. Tidak ada menarik apapun,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya