SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN — Sejumlah calon kepala desa (cakades) terpilih hasil pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Klaten, Rabu (13/3/2019), mulai ancang-ancang mempersiapkan program.

Program tersebut seperti fokus pada masalah infrastruktur hingga menggulirkan program kewirausahaan. Cakades terpilih Candirejo, Kecamatan Ngawen, Farah Dedi Setiawan, mengatakan persiapan yang ia lakukan yakni resign atau mengundurkan diri dari pekerjaannya selama ini di bidang leasing.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya sekarang sudah off dan fokus di desa,” kata Dedi saat dihubungi Solopos.com, Senin (18/3/2019).

Dedi menuturkan sejumlah program sudah ia siapkan dengan memprioritaskan pemerataan pembangunan infrastruktur. Hal itu lantaran ia merasa pembangunan di desanya belum merata.

“Ada warga di beberapa wilayah yang merasa terisolasi dari pembangunan. Makanya, nanti kami prioritaskan untuk pembangunan terutama di daerah yang selama ini belum tersentuh,” tutur dia.

Dedi tak menampik selama ini Candirejo menjadi salah satu desa yang masuk kategori zona merah kemiskinan. Soal predikat tersebut, ia mengaku bakal menelusuri penyebab Candirejo masuk kategori desa miskin.

“Saya sendiri kurang tahu kemarin kriterianya seperti apa hingga Candirejo masuk kategori miskin. Yang jelas untuk mengentaskan kemiskinan mungkin dimulai dari membangun mental masyarakatnya dulu,” ungkapnya.

Dedi baru kali pertama maju menjadi cakades dan terpilih. Pria kelahiran 1986 itu memilih maju menjadi cakades lantaran ingin berkontribusi di desanya. “Saatnya yang muda berkarya. Memang ada juga dorongan dari beberapa warga agar saya maju menjadi cakades,” urai dia.

Cakades terpilih Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Junaedi Mulyono, mengatakan untuk periode ketiga ia menjabat, program yang digulirkan tak lagi berkutat pada pembangunan fisik. “Kalau untuk persoalan fisik sudah selesai. Ini saatnya peningkatan kapasitas SDM di Ponggok,” jelas dia.

Cakades terpilih Bolopleret, Kecamatan Juwiring, Catur Joko Nugroho, mengatakan pada periode selanjutnya atau enam tahun mendatang fokus pertamanya yakni merampungkan rehab rumah tak layak huni (RTLH). Di Bolopleret ada 20 unit RTLH dan tahun ini mendapatkan bantuan dari APBD Klaten sebanyak 15 unit.

“Insyaallah tahun ini semuanya selesai. Kami juga ada program rumah yang mulai masuk kategori layak ditingkatkan kelayakannya seperti kemarin lantainya masih berupa cor ditingkatkan menjadi keramik,” tutur dia.

Selain itu, ia mengatakan ada program kewirausahaan untuk kelompok karang taruna. Kegiatan tersebut berupa ternak lele, kuliner, penjualan pulsa, serta pengelolaan toko kelontong.

“Pada 2018 sudah kami mulai dan dilihat hasilnya pada 2019. Kalau berjalan, program kami lanjutkan,” ungkapnya.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan setelah pelantikan, Pemkab bakal menggelar pembekalan kepada 269 kades terpilih. Pelantikan cakades ditargetkan digelar pada 16 Mei mendatang.

“Kami akan memberikan pembekalan dengan pola tidak sekadar seremonial. Pembelakan seperti teknis pemerintahan desa serta dikhususkan tentang masalah dana desa,” urai dia.

Sebagaimana diketahui, ada 269 desa yang mengikuti pilkades serentak Klaten, Rabu pekan lalu. Sebagian besar desa-desa itu akan dipimpin orang baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya