Cak Dikin Bikin Wisata Air Ngehits di Banyudono Boyolali

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong>–<a title="WISATA KARANGANYAR: Tawangmangu Jadi Surga Wisata di Bumi Intanpari, Apa Saja Objeknya?" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180329/494/907053/wisata-karanganyar-tawangmangu-jadi-surga-wisata-di-bumi-intanpari-apa-saja-objeknya">Bagi yang suka berwisata</a> air, kini di Boyolali ada pilihan baru untuk berekreasi. Sebuah kolam pemandian yang bersumber dari air alami siap menyegarkan badan sekaligus pikiran.</p><p>Pemandian ini berada di Dukuh Glagahan, Desa Jipangan, Kecamatan Banyudono. Lokasinya berada di sekitar perkampungan di tengah area persawahan sehingga udara di sekitarnya terasa sejuk dan segar.</p><p>Dibangun dengan konsep natural oleh pemiliknya, seorang seniman campursari kondang, Sodikin atau yang lebih terkenal dengan nama Cak Dikin, pemandian ini berada di tepi kali kecil yang membelah kampung setempat.</p><p>Dari kolam seluas sekitar 5 meter x 10 meter ini, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan sawah di sekitarnya. Jadi, sembari berendam menyegarkan badan, pengunjung bisa sekaligus mengistirahatkan mata.</p><p>Untuk memanjakan diri berlama-lama di dalam air pada siang hari, pengunjung tak perlu khawatir kepanasan atau kulitnya gosong tersengat sinar matahari. Sebab Cak Dikin sudah menaungi kolam dengan atap sehingga kolam tetap teduh sepanjang hari.</p><p>Sementara itu, jika tenggorokan mulai haus atau perut mulai lapar, beragam menu minuman, masakan Jawa, dan masakan serba bebek siap dipesan di resto Pawon Glagahan yang menyatu dengan area pemandian.</p><p>Kolam ini khusus untuk orang dewasa karena berkedalaman 1,5 meter. Tapi bagi yang ingin mengajak anak-anak ke sini tak perlu khawatir tak bisa ikut bermain air. Mereka hanya perlu sedikit bersabar karena Cak Dikin sedang menyiapkan kolam &ldquo;keceh&rdquo; (kolam dangkal untuk anak-anak). Kolam keceh ini juga dibuat dengan konsep alami di bawah naungan pohon gayam dan rumpun bambu yang rimbun.</p><p>Salah satu pengunjung asal Teras, Boyolali, Azis, 20 mengaku terkesan dengan pemandian ini. &ldquo;Tempatnya asik. Teduh juga,&rdquo; ujarnya saat ditemui Sabtu (21/4/2018).</p><p>Sementara itu, Cak Dikin mengatakan, pemandian ini sebenarnya dibangun setahun lalu bersamaan dengan resto Pawon Glagahan. Namun diakuinya, <a title="Wisata Kediri: Taman Brantas Segera Diperluas dan Ditambahi Fasilitas" href="http://madiun.solopos.com/read/20180410/516/909375/wisata-kediri-taman-brantas-segera-diperluas-dan-ditambahi-fasilitas">kolam ini baru <em>ngehits</em> </a>sekitar sepekan yang lalu setelah salah satu putrinya mengunggahnya di media sosial.</p><p>&ldquo;Sejak diunggah, jauh lebih banyak orang yang datang ke kolam. Kebanyakan mereka mandi sambil berfoto-foto,&rdquo; ujar laki-laki kelahiran Banyuwangi tersebut.</p><p>Di area seluas sekitar 1.000 meter persegi miliknya tersebut, selain resto dan pemandian, ada juga panggung seni yang digunakan para komunitas musik untuk berekspresi tiap Kamis malam dan Sabtu malam. Dia juga berencana mengembangan wisata ini dengan berbagai fasilitas/wahaha permainan.</p><p>Dalam <a title="Benteng Kedung Cowek Surabaya Akan Dibuka untuk Wisata" href="http://madiun.solopos.com/read/20180421/516/911863/benteng-kedung-cowek-surabaya-akan-dibuka-untuk-wisata">mengelola objek wisata,</a> Cak Dikin melibatkan warga dan pengurus RT 14/RW/3, tempat pemandian ini berada. Ketua RT setempat, Daliman menyatakan pihaknya sangat mendukung keberadaan objek wisata itu.</p><p>&ldquo;Yang pasti, daerah kami menjadi lebih ramai dan warga kami bisa terbantu dengan menjadi tenaga kerja di sini. Rencananya kami juga ikut mengembangkan wisata ini dengan peningkatan kualitas jalan,&rdquo; kata dia.</p>

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian