Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo menerangkan saat ini ada dua nama yang tersisa yaitu Joko Widodo atau Jokowi (Walikota Solo) dan petahana Gubernur DKI Fauzi Bowo alias Foke. Namun, sepertinya pihak PDIP lebih cenderung untuk memilih nama Jokowi sebagai pilihan utama untuk mereka usung. “Jokowi pilihan utama kami. Dia adalah kader dan namanya cukup populer di Jakarta,” ujar Tjahjo di Jakarta, Minggu (11/3/2012).
Namun bila memang PDIP harus berkoalisi untuk mengusung Foke maka mereka menginginkan untuk posisi cawagub diserahkan ke PDIP. “Pilihan ini adalah pilihan terakhir,” tuturnya. Dukungan terhadap pencalonan Jokowi juga diserukan oleh salah satu politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko. Menurutnya Jakarta membutuhkan pemimpin seperti Jokowi yang dapat memimpin secara tegas serta mampu melakukan pendekatan persuasif.
“Jakarta butuh Jokowi dan PDIP menilai beliau sangat pantas untuk memimpin Jakarta ke depan, itu terbukti dari kepemimpinannya di Solo yang sudah teruji,” ujarnya. Dia mengatakan, kader PDIP ingin sosok seperti Jokowi yang memimpin Jakarta. Pasalnya, Jakarta adalah tempat strategis, pusat pemerintahan, tempat kedutaan berada, dan pusat bisnis. Oleh karena itu, lanjut dia, Jakarta membutuhkan pemimpin yang tegas dan disenangi rakyat.
Melihat Jakarta yang kompleks dengan pergumulannya, lanjut dia, maka Jokowi pantas ke depan memimpin Jakarta. Terlebih lagi, Jokowi mampu membangun hubungan harmonis dengan sang wakil, Wakil Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo. “Ini juga menjadi panutan sebagai pemimpin, mampu membangun peran bersama membangun kota Solo. Saya rasa PDIP akan memperhatikan sosok seperti Jokowi untuk memimpin Jakarta,” tutur anggota Komisi II DPR ini.
Tak hanya itu, lanjut dia, keberpihakan Jokowi kepada wong cilik sudah teruji, yakni dengan menata para pedagang kaki lima tanpa harus menggusur para pedagang kecil dengan menggunakan Satpol PP. “Hasilnya Pendapatan Angggaran Daerah (PAD) di bawah Jokowi meningkat,” tegas mantan Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) itu. Jakarta, katanya, adalah sebuah etalase yang bagus untuk Indonesia. “Khusus untuk DKI-1, meminta kerelaan dari daerah-daerah lain yang memiliki pemimpin bagus untuk memimpin Jakarta,” pungkas dia.