SOLOPOS.COM - Digitalisasi naskah kuno Museum Radya Pustaka, Rabu (22/10/2014). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Cagar budaya Solo, 20 naskah kuno koleksi Museum Radya Pustaka dijual ke Univesitas Indonesia.

Solopos.com, SOLO — Universitas Indonesia mengakui membeli naskah kuno dari Museum Radya Pustaka sebagaimana terungkap saat penyerahan pengelolaan museum dari Komite Museum Radya Pustaka ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum di bawah Dinas Kebudayaan Solo, beberapa waktu lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kini naskah kuno itu menjadi koleksi Perpustakaan Universitas Indonesia. Transaksi ini terungkap dari laporan jual beli naskah kuno berupa tulisan tangan. Benda-benda koleksi Museum Radya Pustaka ini ada 20 buah dan dijual ke UI seharga Rp195.000 per buah. (Baca juga: 20 Buku Kuno Koleksi Radya Pustaka Dijual di UI)

Pembelian ini dilakukan Perpustakaan UI. Kepala Program Studi Sastra Jawa UI, Dr. Dwi Puspitorini, saat dikontak Solopos.com, Jumat (1/6/2017), mengaku tahu terkait jual beli naskah kuno dari Museum Radya Pustaka tersebut. Namun, ia mengaku tidak berwenang memberikan keterangan lebih lanjut.

Ia kemudian menghubungkan Solopos.com dengan Kepala Perpustakan UI, Fuad Gani. Perpustakaan UI memberikan keterangan terkait hal ini dengan mengeluarkan surat keterangan resmi.

“Memang benar naskah itu ada pada kami. Naskah itu kami simpan dan rawat dengan baik di ruang naskah Gedung Perpustakaan UI di lantai II Kampus UI Depok. Naskah tersebut sudah didigitalisasi dan format digitalnya bisa diakses melalui lib.ui.ac.id,” papar Fuad Gani saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Surat keterangan itu menyebut naskah itu sudah diinventarisasi sebagai aset negara yang dimiliki dan dikelola Perpustakaan UI. Menurut dia, hal itu  sebagai komitmen tinggi UI untuk merawat dan memberdayakan pengetahuan Nusantara sebagai jati diri bangsa Indonesia.

Fuad memaparkan proses pembelian naskah itu dilakukan pengelola Perpustakaan UI terdahulu dan transaksi tercatat yakni 21 September 1977 oleh G.P.H. Hadiwidjojo dari Museum Radya Pustaka. Sesuai bukti transaksi, naskah itu dibeli seharga Rp195.000 per buah.

“Pada dasarnya naskah ini demi pengembangan pengetahuan. Artinya, ini untuk kepentingan kemajuan dunia pendidikan. Sebagai bukti, ini kami rawat dengan sangat baik. Terkait pembelian memang menjadi urusan pengelola terdahulu,” imbuh dia.

Fuad juga membenarkan pernah ada kunjungan dari Radya Pustaka pada 2013 lalu guna menanyakan naskah tersebut. Namun waktu itu baru sekadar kunjungan biasa.

Terkait apakah nantinya naskah itu bisa dipulangkan ke Solo, ia menerangkan ada mekanisme yang mesti ditempuh Pemkot secara prosedural ke kampus UI. Terlebih naskah ini sudah menjadi aset UI sehingga nanti urusannya adalah Kampus UI dengan Pemkot.

“Yang jelas kami membelinya waktu itu untuk kepentingan pengetahuan karena ini bentuk komitmen kami untuk merawat segala bentuk aset budaya masa lalu. Di samping itu, naskah ini berada di tangan yang benar. Artinya, kami menggunakannya untuk pendidikan, riset, dan sebagainya. Silakan saja bagi Pemkot Solo kalau memang ingin mengurusnya lebih lanjut. Tapi, ada prosedur yang harus dilalui,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya