SOLOPOS.COM - Sejumlah pegawai Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah menggelar aksi bersih-bersih di Benteng Vastenburg, Solo, Jumat (13/6/2014). Aksi tersebut dilakukan untuk memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-101 Jawatan Purbakala sekaligus memberi contoh kepedulian terhadap bangunan cagar budaya kepada masyarakat. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO--Seratusan orang Jumat (13/6/2014) pagi kemarin menggelar resik-resik Benteng Vastenburg Solo.

Satu unit truk berwarna kuning memasuki Beteng Vastenburg, Solo, Jumat (13/6) pagi. Setelah berada di dalam beteng, sejumlah orang turun satu per satu membawa peralatan kebersihan. Tak berapa lama, suara mesin pemotong rumput mulai beroperasi dan memecah keheningan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Puluhan pekerja tampak menyingsingkan lengan baju dan mencabut rumput yang tumbuh di dinding beteng berusia tiga abad tersebut. Sejumlah pekerja lain sigap memotong ilalang dengan sabit dan melemparkannya ke tanah lapang. Beberapa wanita lalu menyapu tumpukan rumput serta ilalang itu dan mengumpulkannya di salah satu sudut.

Meskipun berlangsung cepat, prinsip kehati-hatian tak luput dari setiap kegiatan pembersihan. Pasalnya, mereka tak ingin merusak bangunan cagar budaya yang saat ini masih dimiliki pihak swasta itu.

Satu demi satu bagian bangunan dibersihkan. Perlakuan berbeda diterapkan pada masing-masing titik. Tingkat kerapuhan struktur, menjadi salah satu alasan.

Meskipun belum lewat dari pukul 10.00 WIB, terik matahari terasa menyengat kulit. Hari itu, 101 pegawai Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah sengaja bekerjabakti membersihkan Beteng Vastenburg. Kerjabakti dilakukan untuk memperingati hari ulang tahun Lembaga Purbakala ke 101.

“Kami sengaja menerjunkan 101 pegawai lingkup BPCB mulai dari staf hingga petugas keamanan untuk membersihkan Beteng Vastenburg. Kegiatan ini merupakan kali pertama dilakukan,” terang Kepala BPCB Jawa Tengah, Sri Ediningsih, ditemui Espos di sela kerjabakti, Jumat.

Kerja Bakti

Menurut dia, kerjabakti dilakukan sebagai langkah nyata melestarikan bangunan cagar budaya (BCB). “Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga kelestarian BCB. Karena, sesuai dengan Undang-undang No.11/2010 tentang cagar budaya, pelestarian tidak hanya melibatkan pemerintah pusat, namun juga pemerintah daerah dan masyarakat umum,” terang dia.

Sri Ediningsih menjelaskan pembersihan kawasan beteng difokuskan di bagian timur yang belum tersentuh petugas kebersihan kota. Di bagian barat, lanjutnya, terlihat tidak begitu bersih meskipun secara umum beteng dalam kondisi terawat.

“Kita selesaikan satu hari untuk seluruh beteng. Kami menyasar pada bangunannya. Lumut, ilalang, dan rumput yang tumbuh di dinding beteng kami bersihkan,” tambah Sri. Ia mengatakan kepemilikan swasta tidak menghambat upaya pelestarian beteng.

Salah seorang staf BPCB, Sudarno, 56, mengaku sudah 30 tahun menjadi petugas bidang pemugaran BPCB. Ia mengatakan tumbuhnya rumput dan ilalang di tembok beteng, lama kelamaan dapat merapuhkan struktur.

“Ada beberapa petugas yang membersihkan beteng dengan tangan kosong, ada juga yang menggunakan alat. Memang sengaja kami bedakan menyesuikan kondisi bangunan, agar tidak merusak situs,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya