SOLOPOS.COM - Pekerja menggali tanah untuk membuka pintu bunker sisi barat yang masih tertimbun tanah di komplek Balai Kota Solo, Kamis (14/11/2013). Tim dari BPCB Jawa Tengah terus melakukan penggalian terhadap bangunan yang diduga bunker peninggalan jaman Belanda tersebut. (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Pemkot Solo mulai merestorasi bungker di kompleks Balai Kota.

Solopos.com, SOLO — Bungker kuno di kompleks Balai Kota Solo mulai direstorasi. Restorasi tersebut menelan anggaran hingga Rp747,81 juta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Solo, Taufan Basuki, mengatakan pengerjaan restorasi dimulai dengan menguras air dan sedimen di dalam bungker. Pengurasan dilakukan untuk mengetahui titik rembesan di area bungker.

“Kondisi bungker kan dipenuhi air. Nah sekarang kami cari titik rembesannya mana saja,” kata dia ketika berbincang dengan wartawan di Balai Kota, Kamis (24/8/2017). (Baca juga: Bungker Kuno di Balai Kota Jadi Lokasi Pencatatan Perkawinan)

Secara teknis, Taufan mengatakan akan ada treatment untuk menutup kebocoran di dalam bungker. Saat ini, kondisi bungker memprihatinkan. Selain terbengkalai, bangunan bawah tanah tersebut dipenuhi genangan air kotor sehingga tidak mungkin dimasuki.

Taufan mengakui genangan air di dalam bungker berpotensi merusak bangunan kuno itu. Mengingat usia bangunan yang sudah tua, bisa saja membuat bangunannya tidak kokoh lagi. “Konsep desainnya, bungker akan dikembalikan seperti semula,” katanya.

Bungker tersebut ditemukan pada 2012 silam dan diteliti merujuk temuan warga sekitar. Bangunan berukuran 16 meter x 24 meter itu terletak di sisi utara kompleks Balai Kota, tepatnya di lingkungan gedung Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil).

Bungker itu merupakan peninggalan gedung residen yang dibuat sebagai pertahanan menghadapi serangan lawan pada masa itu. Pada 2012, bungker tersebut telah diteliti tim arkeolog dari Jogja.

Hasil kajiannya memberi petunjuk pasti pemanfaatan bungker itu di masa lalu yakni sebagai tempat menyimpan benda dan pertahanan pada masa kolonial Belanda. “BPCB [Balai Pelestarian Cagar Budaya] memberi pendampingan ke Pemkot dalam merestorasi bungker,” katanya.

Selain wacana pemanfaatan untuk galeri, Pemkot juga mewacanakan bangunan tersebut sebagai tempat pencatatan perkawinan. Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan bungker sebagai tempat pencatatan perkawinan dinilai tepat karena lokasinya berada di lingkungan gedung Dispendukcapil.

“Jadi nanti mungkin bisa sebagai tempat pencatatan perkawinan,” kata Rudy, sapaan akrabnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya