SOLOPOS.COM - Masjid Al Wustho, Mangkunegaran, Solo. Foto diambil Rabu (8/2/2017). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Cagar budaya Solo, kondisi atap Masjid Al Wustho di kawasan Mangkunegaran mengkhawatirkan.

Solopos.com, SOLO — Kondisi atap bangunan cagar budaya (BCB) Masjid Al Wusto di kawasan Mangkunegaran, Solo, mengkhawatirkan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sekretaris Takmir Masjid Al Wustho, Purwanto, menceritakan kayu-kayu penyangga di bagian atap Masjid Al Wusto sudah lapuk. Dia khawatir atap masjid tiba-tiba runtuh karena kayu penyangga yang tidak lagi kokoh.

Purwanto menyampaikan kayu-kayu penyangga di bagian atap masjid sudah lama tidak diganti. “Sudah banyak kayu di bagian atap yang lapuk. Kami khawatir. Kami tidak mau ada kejadian yang mengancam keselamatan jamaah di dalam masjid. Sudah waktunya kayu yang lapuk diganti kayu baru,” kata Purwanto saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (8/2/2017).

Pantauan Solopos.com di dalam masjid tersebut, Rabu siang, tidak tampak kerusakan pada bagian atap Masjid Al Wustho. Kondisi masjid kuno yang diperkirakan dibangun setara dengan pendirian Pura Mangkunegaran oleh penguasa pertama Mangkunegaran, Pangeran Sambernyawa atau Mangkunagoro I pada 1757 tersebut masih kokoh dan baik saja. Cat tembok masjid juga cukup mulus.

Purwanto menyampaikan apabila dilihat dari bawah, Masjid Al Wustho memang tampak baik-baik saja. Kerusakan pada bagian atap masjid seketika terlihat apabila penutup dicopot terlebih dahulu atau dilihat langsung dari sudut atas.

Purwanto menuturkan takmir masjid kesulitan jika harus memperbaiki kerusakan masjid itu secara mandiri. Butuh dana cukup besar dan tenaga ahli untuk menangani BCB tersebut.

“Jika di lihat dari bawah, bangunan masjid tampak bagus. Tapi jika disaksikan dari atas, bangunan masjid jadi menghawatirkan. Kami mohon pemerintah segera merenovasi Masjid Al Wustho. Alhamdulillah Masjid Agung sudah direvitalisasi. Mudah-mudahan selanjutnya program dipindah ke Masjid Al Wustho,” terang Purwanto.

Purwanto menyampaikan takmir Masjid Al Wusto pernah  mengadukan kerusakan masjid kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo pada tahun lalu. Saat itu, menurut dia, Pemkot menyampaikan kesiapan untuk membantu proses perbaikan masjid.

Namun, lanjut Purwanto, kerusakan masjid hingga sekarang belum juga tertangani. Dia tidak mengetahui kapan Pemkot akan terjun melihat langsung kondisi masjid.

“Saya belum ke Balai Kota untuk menanyakan soal tindak lanjut perbaikan masjid. Dulu katanya pada 2017 ini masjid akan disentuh. Tapi hingga sekarang belum ada kepastian. Saya juga tidak tahu seperti apa rencana Pemkot. Saya coba untuk berkomunikasi dengan mereka. Bagi saya, perbaikan Masjid Al Wusto dibutuhkan sekarang,” jelas Purwanto.

Petugas Kebersihan Masjid Al Wustho, Sulkan, menyebut kayu-kayu pada bagian atap Masjid Al Wustho telah lapuk atau keropos. Menurut dia, jamaah tidak bisa melihat kerusakan tersebut.

Kerusakan bagian atap bisa dibuktikan dengan melihat dokumen foto yang disimpan takmir masjid. Sulkan menyebut kayu cagak besi kubah masjid telah keropos. Dia menilai perbaikan masjid Al Wustho mendesak diperbaiki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya