SOLOPOS.COM - Loji Gandrung Solo (JIBI/Solopos/Dok)

Cagar budaya Solo, Rumdin Wali Kota, Loji Gandrung diwacanakan jadi museum.

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengkaji wacana bangunan rumah dinas wali kota Loji Gandrung menjadi meseum. Saat ini, restorasi bangunan Loji Gandrung mulai dikerjakan Pemkot.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagai tahapan awal dilakukan pembongkaran pagar Loji Gandrung menjadi public space. Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo Agus Djoko Witiarso mengatakan pagar depan Loji Gandrung dibongkar akan diganti dengan taman. Pembongkaran untuk menonjolkan kemegahan bangunan bergaya arsitektur berlagam Eropa tersebut.

“Bangunan Loji Gandrung dibuka untuk masyarakat umum. Jadi pagar dirobohkan diganti dengan taman,” kata Agus ketika dijumpai di ruang kerjanya, Senin (1/8/2016).

Sejauh ini bangunan Loji Gandrung merupakan bangunan cagar budaya (BCB) tertutup pagar depan. Sehingga dari arah Jl. Slamet Riyadi, kemegahan bangunan Loji Gandrung tak terlihat. Saat ini, DTRK tengah memetakan  kerusakan bangunan Loji Gandrung sebelum merestorasi Loji Gandrung.

“Loji Gandrung merupakan BCB sehingga perlu kehati-hatian dalam merestorasi bangunan,” katanya.

Agus memerinci tiga bagian Loji Gandrung masuk BCB, meliputi bagian rumah atau bagian utama, sayap kanan dan sayap kiri. Sedangkan pendapa, musala dan kantor untuk Satpol PP merupakan bangunan tambahan. Sejauh ini muncul wacana Loji Gandrung menjadi museum.

“Tapi wacana masih terus dikaji. Apakah layak dijadikan museum atau tidak. Diperlukan pembahasan lebih mendalam terkait fungsi Loji Gandrung,” terangnya.

Agus mengatakan DTRK menggandeng konsultan yang ahli dibidang cagar budaya agar mendapatkan sejumlah masukan tentang bangunan yang dulunya milik saudagar gula dari Eropa itu. Selain melibatkan Konsultan ahli bidang cagar budaya, DTRK juga menggandeng Tim Ahli Cagar Budaya (TACB).

Menurut Agus, gaya arsitektur Loji Gandrung multi kultural, yakni perpaduan Jawa dan bangunan Eropa. Kedepan Loji Gandrung akan dikembalikan sesuai dengan aslinya, seperti pengembalian warna asli waktu pertama dibangun.

“Rumah dinas Wali Kota akan dijadikan sebagai public space (ruang publik). Tahapnya, kita mulai dengan merobohkan bangunan pagar di depan Loji Gandrung,” kata dia.

Nantinya, Agus juga berencana memasang story line di bagian depan Loji Gandrung. Pemasangan story line untuk memberi penjelasan mengenai sejarah Loji Gandrung. “Kami akan ajukan anggaran pemasangan story line di 2017,” katanya.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan dibongkarnya bangunan pagar rumah dinas Loji Gandrung, agar lebih mendekatkan diri kepada masyarakat. Rudy juga ingin agar masyarakat mengetahui bangunan Loji Gandrung yang merupakan salah satu bangunan cagar budaya (BCB) di Kota Bengawan. Sedangkan dari sisi keamanan, Rudy mengaku tak khawatir.
“Tidur di mana saja tidak masalah. Keamanan juga ada yang menjaga. Jadi tidak khawatir,” kata Rudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya