SOLOPOS.COM - Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta ditutup seng, Kamis (26/5/2016). Penutupan itu sebagai bagian dari revitalisasi keraton. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Cagar budaya Solo, pemerintah mendorong Keraton dan Mangkunegaran bisa mandiri.

Solopos.com, SOLO–Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong lembaga Keraton Solo maupun Pura Mangkunegaran mampu menyediakan anggaran secara mandiri untuk pelaksanaan program revitalisasi bangunan cagar budaya (BCB) masing-masing.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penilaian tersebut disampaikan Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, saat berbincang dengan Solopos.com sebelum forum Media Briefing membahas tema Urban and Spatual Planning and Design di Hotel Alila, Laweyan, Solo, Rabu (25/5/2016). Dia menyampaikan selama ini pemugaran bangunan Keraton dan Pura Mangkunegaran masih mengandalkan bantuan dari pemerintah.

“Kalau mandiri itu sebenarnya bisa, ada semacan unit pengelola. Mereka kan ada pemasukan-pemasukan dari wisatawan. Dana pemasukan itu bisa digunakan untuk merehabilitasi bangunan-bangunan yang rusak. Hal tersebut kan jauh lebih baik [ketimbang hanya mengadalkan bantuan dari pemerintah]. Mereka bisa,” kata Diana.

Diana menjabarkan Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran untuk revitalisasi bangunan Keraton dan Mangkunegaran karena kedua lembaga tersebut selama ini memiliki dana terbatas. Mau tidak mau, lanjut dia, Kementerian PUPR turut melestarikan bangunan bersejarah itu. Setelah mengecek langsung ke lokasi, Diana mengaku kaget banyak bangunan yang rusak di Keraton maupun di Pura Mangkunegaran.

“Kalau Kasunanan [Keraton] selama ini dananya terbatas. Mau tidak mau kami pemerintah ikut melestrikan bangunan itu. Kami belum lama ini ke sana [Keraton]. Bangunan di belakang benar-benar tidak terawat sama sekali. Kaya bangunan tua yang enggak terurus,” papar Diana.

Disinggung sampai tahun kapan Kementerian PUPR akan memberikan bantuan dana revitalisasi Keraton dan Pura Mangkunegara, Diana tidak bisa menjawab secara pasti. Hanya, menurut dia, Kementerian PUPR memastikan akan mengalokasikan dana revitalisasi Keraton dan Mangkunegaran pada 2017 mendatang.

“Seharusnya dari Pemerintah Kota Solo, Keraton dan Mangkunegaran punya roadmap. Kebutuhan [dana] revitalisasi berapa? Sementara anggaran revitalisasi tahun ini dan tahun 2017 ada. Tapi jangan terus-terusan. Harus ada planing khusus, misal tahun 2018 harus tuntas,” papar Diana.

Diana memprediksi dana revitasliasi Keraton maupun Mangkunegaran pada tahun-tahun ke depan tidak lebih besar dari tahun ini dan tahun sebelumnya. Selain sebagai upaya pelestarian budaya dan pusaka, dia menambahkan, perbaikan bangunan Keraton dan Mangkunegaran perting dilakukan untuk menunjang daya tarik wisatawan. Menurut Diana, wisatawan kurang tertarik dengan bangunan yang rusak dan lusuh.

“Tahu depan masih ada anggaran revitalisasi, khususnya untuk Mangkunegaran yang mungkin belum selesai dikerjakan pada tahun ini. Tapi karena keterbatasan dana, kami tetap harus melihat kemampuan dari pemerintah pusat,” terang Diana.

Sementara itu, Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, K.P. Winarno Kusumo, menjelaskan proyek revitalisasi Keraton yang diprogramkan Kementerian PUPR telah dimulai sejak April lalu. Perbaikan bangunan menyasar, antara lain Kusumo Wandowo, Dalem Ageng Probo Suyoso, Bangsal Semorokoto, Bale Roto sisi kanan dan kiri, serta Bangsal Siogo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya